Cegah Penyebaran Cacar Monyet, Ini Sejumlah Rekomendasi dari IDI
Ilustrasi Cacar Monyet. dok. Shutterstock.com. Kompas.
EmitenNews.com - Masyarakat diminta berhati-hati. Bahaya penularan cacar monyet, atau monkeypox nyata adanya. Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi memberikan sejumlah rekomendasi kepada masyarakat untuk mengantisipasi penularan cacar monyet. Sudah ada Satuan Tugas (satgas) Penanganan Penyakit Cacar Monyet merespons ancaman kesehatan global tersebut.
Dalam siaran pers PB IDI, Rabu (3/8/2022), Adib Khumaidi menguraikan, lima rekomendasi itu. Pertama, masyarakat diminta menghindari kontak langsung dengan hewan penular monkeypox yang diduga terinfeksi monkeypox. "Seperti hewan pengerat, marsupial, primata non-manusia (baik hewan mati atau hidup)."
Kedua, mengurangi risiko penularan dengan selalu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta protokol kesehatan, yakni menggunakan masker dan menjaga higienitas tangan. Ketiga, membiasakan mengonsumsi daging yang sudah dimasak dengan benar.
"Bagi pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah terjangkit segera memeriksakan diri, terutama jika mengalami gejala dan menginformasikan riwayat perjalanannya kepada tenaga kesehatan," tutur Adib.
Kelima, jika seseorang mengalami ruam disertai demam atau gejala klinis mencurigai infeksi monkeypox, segera hubungi fasilitas pelayanan kesehatan setempat. Keenam, jika seseorang mengalami gejala dan memenuhi kriteria suspek, probable, dan konfirmasi segera isolasi diri hingga gejalanya menghilang dan tidak melakukan kontak erat dengan orang lain selama periode infeksius.
Menurut Adib, selama periode ini, pasien bisa mendapatkan perawatan suportif untuk meringankan gejala monkeypox. Pada ibu hamil yang mengalami kontak dengan pasien monkeypox dapat segera melakukan pemeriksaan di rumah sakit untuk mencegah penularan kepada janin.
"Masyarakat diimbau secara sukarela memberikan informasi yang jujur apabila mengalami gejala monkeypox ataupun memiliki kontak dengan pasien monkeypox," katanya.
Sejauh ini, menurut Adib, pihaknya telah membentuk Satuan Tugas (satgas) Penanganan Penyakit Cacar Monyet, merespons ancaman kesehatan global tersebut. Hingga awal Agustus 2022 ini, belum terdapat kasus konfirmasi infeksi cacar monyet. Meski begitu, pemerintah, tenaga kesehatan dan masyarakat harus tetap waspada. ***
Related News
Kupas Tuntas Strategi Indonesia Hadapi Tantangan Ekonomi 2025
Indonesia, Tantangan Pemberantasan Korupsi Butuh Komitmen Pemerintah
Dari CEO Forum Inggris, Presiden Raih Komitmen Investasi USD8,5 Miliar
Menteri LH Ungkap Indonesia Mulai Perdagangan Karbon Awal 2025
Polda Dalami Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan
Ini Peran PTPP Dalam Percepatan Penyelesaian Jalan Tol Jelang Nataru