CIMB Niaga Finance Siap Luncurkan Model Bisnis Era Baru di Tahun 2022
EmitenNews.com - PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) memberikan pengalaman baru bagi nasabah untuk mengeksplorasi pameran kendaraan secara virtual melalui Virtual Exhibition pada tahun 2022. Hal tersebut disampaikan Presiden Direktur CIMB Niaga Finance, Ristiawan Suherman, di sela-sela acara media gathering di Jl Bintaro Utama 9, Tangerang Selatan dengan agenda pemaparan kinerja perusahaan dan memperkenalkan model bisnis era baru.
Dalam rilisnya, Sabtu (1/1/2022), Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman mengatakan seiring dengan pemulihan ekonomi tahun 2021 didukung berbagai program stimulus dari pemerintah, CIMB Niaga Finance dapat memanfaatkan peluang untuk terus tumbuh baik. “CIMB Niaga Finance berhasil meningkatkan aset perusahaan menjadi Rp4,5 triliun pada periode yang berakhir pada 30 November 2021, atau naik sebesar 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp3,8 triliun.”
Pencapaian CIMB Niaga Finance tersebut didorong pertumbuhan penyaluran pembiayaan baru (booking) sebesar Rp4,8 triliun, naik signifikan 43 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp3,4 triliun. Sejalan dengan peningkatan aset, Perseroan tetap mempertahankan rasio kredit bermasalah atau non performing financing (NPF) di bawah rata-rata industri yaitu sebesar 1,22 persen.
Perseroan juga melaporkan Laba sebelum Pajak atau profit before tax (PBT) meningkat menjadi Rp269 miliar pada 30 November 2021, naik 5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp256 miliar. Selain itu, rasio-rasio keuangan juga terjaga dengan baik. Per 30 November 2021, return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) Perseroan masing-masing tercatat sebesar 7,18 persen dan 12,43 persen.
Di samping peningkatan pada aset dan pembiayaan baru (booking), Perseroan berhasil melakukan efisiensi perusahaan yang terlihat pada penurunan beban operasional (BOPO) perusahaan menjadi 66,71 persen di November 2021, turun 9 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 76,59 persen. Penurunan beban operasional tersebut secara nyata didukung oleh berbagai proses otomasi dan digitalisasi. (Eko Hilman). ***
Related News
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha
Transaksi Aset Kripto di Indonesia Hingga Oktober Tembus Rp475 Triliun