CIMB Niaga Finance Terima Pendanaan Sindikasi Syariah Rp700 Miliar
Dari kanan ke kiri: Bob Rinaldi, Direktur bisnis PT Bank Aceh Syariah, Irvan Y Noor, Chief Wholesale Banking Officer PT Bank Muamalat Indonesia. Tbk, Imron Rosyadi, Direktur PT CIMB Niaga Auto Finance, Ony Suharsono, Direktur, UUS PT BPD Jawa Tengah, Fastero M. Papeko, Pimpinan Div. UUS PT Bank BPD Bank Sumsel Babel,M. Eko Toni Suhandono,Kabag Pembiayaan Komersial dan korporasi, UUS PT BPD Kalimantan Selatan – PT CIMB Niaga Auto Finance menerima pendanaan Sindikasi Syariah senilai Rp700 Miliar. dok. ist.
EmitenNews.com - PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance/CNAF) menerima pendanaan Sindikasi Syariah dengan skema Musyarakah senilai Rp700 miliar. Pendanaan Sindikasi akan digunakan CIMB Niaga Finance untuk meningkatkan aset kelolaan seiring dengan perbaikan ekonomi sekaligus kepercayaan pasar atas kinerja perseroan yang semakin membaik.
Untuk itu, CIMB Niaga Finance mengadakan penandatanganan bersama di Ruang Sasando, Gedung Graha Niaga, Jl. Jendral Sudirman Kav 58 Jakarta Selatan, Kamis (1/12/2022). Penandatanganan dilakukan oleh PT CIMB Niaga Auto Finance dengan bank-bank Syariah yaitu PT Bank Muamalat Indonesia.Tbk, PT Bank Aceh Syariah, UUS PT Bank BPD Bank Sumsel Babel, UUS PT BPD Kalimantan Selatan dan UUS PT BPD Jawa Tengah.
Dalam keterangannya yang dikutip Senin (5/12/2022), Direktur Finance & Strategy CIMB Niaga Finance, Imron Rosyadi, menjelaskan perseroaan memiliki strategi mengutamakan penyaluran pembiayaan Syariah (Syariah First). Per Oktober 2022, perseroan telah mencatat pembiayaan baru sebesar Rp6,8 Triliun tumbuh 63% Year-on-Year (YoY) dibandingkan periode yang sama pada 2021 Rp4,2 triliun.
Pembiayaan syariah mencapai 60% dari total pembiayaan baru tersebut. Total aset kelolaan CIMB Niaga Finance mencapai Rp9,2 Triliun atau tumbuh sebesar 45% dari tahun 2021 pada periode yang sama (sebesar Rp6.4 Triliun). Sejalan dengan peningkatan aset kelolaan, perseroan berhasil membukukan laba sebelum pajak atau PBT (Profit Before Tax) sebesar Rp400 miliar, naik 69% YoY dibandingkan Oktober tahun 2021 sebesar Rp236 miliar.
CIMB Niaga Finance juga konsisten mempertahankan kualitas aset terlihat dari rasio pembiayaan bermasalah atau NPF (Non Performing Financing) di bawah rata-rata industri yaitu sebesar 1,37% di bulan Oktober tahun 2022. Rasio-rasio keuangan lainnya juga terjaga dengan baik, dimana per Oktober 2022, return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) Perseroan masing-masing tercatat 7,71% dan 23,06%.
Selain pendanaan sindikasi, CIMB Niaga Finance berencana mengeluarkan sukuk untuk mendukung pertumbuhan perseroan. Sukuk ini merupakan obligasi syariah pertama dengan skema Wakalah Bi Al-Istitsmar yang akan diluncurkan di awal tahun 2023. Penerbitan sukuk ini diharapkan meramaikan pasar obligasi di tahun depan. (Eko Hilman). ***
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha