EmitenNews.com - Menjalankan usaha dalam bidang Perkebunan dan Industri, PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) mengumumkan bahwa perseroan pada 12 November 2021 telah mengantongi restu untuk pembagian dividen interim.

 

Merujuk pada keterangan tertulis yang disampaikan manajemen CSRA kepada BEI< Selasa (16/11/2021) disebutkan, perseroan akan membagikan dividen interim sebesar Rp51.250.000.000 atau Rp25,- per saham (Dividen) kepada para pemegang saham Perseroan.

Adapun keputusan tersebut mengacu pada, keputusan edaran sebagai pengganti dari rapat direksi PT Cisadane Sawit Raya Tbk (Perseroan) tertanggal 12 November 2021 No 073/CSR-JKT/DirExt/XI/2021 yang telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan sebagaimana tercantum dalam Keputusan dari Rapat Dewan Komisaris Perseroan tertanggal 12 November 2021 No 010/CSR-JKT/Kom/XI/2021



Jadwal pembagian dividen itu adalah, Akhir Periode Perdagangan Saham Dengan Hak Dividen (Cum Dividen) • Pasar Reguler dan Negosiasi 24 November 2021,  Pasar Tunai 26 November 2021, Awal Periode Perdagangan Saham Tanpa Hak Dividen (Ex Dividen),  Pasar Reguler dan Negosiasi 25 November 2021, Pasar Tunai 29 November 2021, Tanggal Daftar Pemegang Saham yang 26 November 2021 Berhak Menerima Dividen (Recording Date) dan Tanggal Pembayaran Dividen 16 Desember 2021.

 

PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) membukukan laba bersih untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2021 menjadi Rp178,74 miliar naik 179% dari periode sama tahun sebelumnya Rp64,02 miliar. Sehingga menghasilkan ekspansi marjin bersih sebesar 27,37%.

 

Perseroan mencatatkan pertumbuhan penjualan bersih sebesar 44,7% dari Rp451,24 miliar di 9M20 menjadi Rp653,04 miliar di 9M21. Seiring dengan peningkatan penjualan tersebut, Perseroan mencatatkan pertumbuhan laba sebelum pajak sebesar Rp152,46 miliar atau 190,9% dari Rp79,86 miliar di tahun 9M20 menjadi Rp232,32 miliar.

Ekuitas perusahaan berada di level Rp.751,02 miliar pada 30 September 2021, meningkat 31,2% dibandingkan posisi akhir tahun 2020 karena peningkatan laba ditahan atas laba bersih pada periode berjalan yang meningkat cukup tajam.


Total liabilitas 9M21 ditutup sebesar Rp876,19 miliar, meningkat 6,0% dibandingkan akhir tahun 2020 dikarenakan adanya peningkatan utang berbunga jangka panjang. Per posisi akhir 9M21, utang perbankan jangka panjang tercatat sebesar Rp604,79 miliar atau meningkat 34.9% dibandingkan posisi per akhir tahun 2021 pasca cairnya fasilitas perbankan baru. Di sisi lain, liabilitas jangka pendek, justru menurun sebesar 43.8% pasca pembayaran hutang perbankan jangka panjang yang telah jatuh tempo.