Cita Mineral Investindo (CITA) Tak Menampik Kinerja 2023 Bakal Menurun, Ini Sebabnya
EmitenNews.com -PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) mengakui pelarangan ekspor bauksit oleh Kementerian ESDM sejak 10 Juni 2023 akan berakibat penurunan terhadap kinerja Perseroan pada tahun 2023.
Direktur Utama CITA Harry Kesuma Tanoto mengatakan bahwa kinerja Perseroan tersebut diperkirakan akan berdampak di tahun 2023 sebagai imbas larangan eksport bauksit yang baru-baru ini diumumkan Pemerintah. Larangan yang mulai berlaku efektif 10 Juni 2023 yang lalu tersebut ditetapkan dalam upaya untuk mendorong hilirisasi mineral logam di dalam negeri.
"Kebijakan ini sejalan UU Minerba No 4 tahun 2009 sebagaimana telah diubah dengan UU Minerba No 3 tahun 2020, namun tidak dapat dipungkiri ada banyak pihak yang akan terdampak oleh larangan tersebut," kata Harry dalam public expose secara virtual di Jakarta, Rabu (28/6).
"Larangan eksport ini kemungkinan akan membuat kinerja kami menurun di tahun 2023, tapi kami masih optimis dapat bertahan melalui dukungan dan pasokan kami ke WHW," ujar Harry.
Diperkirakan penurunan kinerja tersebut masih akan berlanjut di tahun 2024. "Untuk itu Perseroan merefleksikan seluruh penjualannya untuk memenuhi kebutuhan MGB domestik, apabila tidak ada perubahan lain dalam regulasi," kata Direktur Robby Irfan Rafianto dalam kesempatan yang sama.
Perseroan masih optimis bisa bertahan dan berharap dengan peningkatan kapasitas WHW untuk memproduksi SGA sampai dengan 2 juta ton per tahun sejak 2022. "Perseroan juga dapat meningkatkan supply MGB ke WHW," ujar Robby.
Pada akhir tahun 2022, CITA melakukan penyertaan dalam PT Kalimantan Aluminium Industry dan PT Kaltara Power Indonesia untuk melakukan pembangunan smelter aluminium dengan kapasitas awal sebesar 500.000 ton per tahun di Kalimantan Utara.
"Hal ini juga merupakan salah satu wujud dukungan terhadap program hilirisasi yang dicanangkan Pemerintah," tutup Robby.
CITA merupakan perusahaan yang bergerak bidang pertambangan bauksit dan produsen Smelter Grade Alumina (SGA) pertama di Indonesia melalui entitas asosiasi PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW). Tercatat di BEI sejak tahun 2002 CITA memiliki dua Entitas Anak usaha di bidang pertambangan bauksit, yaitu PT Harita Prima Abadi Mineral dan PT Karya Utama Tambangjaya.
Related News
Produksi DC Battery Pack, Emiten TP Rachmat jadi Pelopor Produk Lokal
NRCA Akan Lego 46,5 Juta Saham Treasuri Lewat Ciptadana Sekuritas
Properti Bangkit, Triniti Land (TRIN) Siapkan Langkah Ini di 2025
MR. D.I.Y. (MDIY) Siap Go Public, Perkuat Posisi Pasar Ritel Indonesia
Menara Grup Djarum (TOWR) Pinjam Bank BNP Rp500M, Buat Ini
Status PKPU Diperpanjang, Begini Penjelasan Pan Brothers (PBRX)