Analis Jasa Utama Capital Cheryl Tanuwijaya menilai rights issue BBTN dinilai menarik untuk diikuti karena harga pelaksanaan cukup rendah dibandingkan dengan rata-rata (average) harga dari pemegang saham lama BTN. Hal ini tercermin dari harga pelaksanaan pada dua aksi korporasi BTN sebelumnya yakni Initial Public Offering (IPO) pada 2009 dan rights issue pertama pada 2012 lalu.
Pada 2009, BTN menggelar IPO dengan melepas 2,36 miliar saham baru dengan harga saham perdana Rp800. Nilai itu setara dengan 1,5x price to book value (PBV) BTN sebelum IPO.
Pada 2012, BTN menggelar rights issue dengan melepas 1,51 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp1.235 atau setara dengan 1,3x PBV. Kala itu nilai buku per saham BTN sebelum rights issue di sekitar Rp920.
Dengan harga saham BTN hari ini Rp1.395 setara dengan 0,68x PBV, atau masih lebih rendah dengan rata-rata harga pemegang saham lama. Begitu pula dengan harga pelaksanaan rights issue Rp1.200, maka itu setara dengan 0,58x PBV. Secara nominal, harga pelaksanaan rights issue pada 10 tahun lalu juga lebih tinggi dibandingkan harga rights issue tahun ini.
“Artinya ini kesempatan bagi investor untuk mendapatkan saham BTN dengan harga lebih rendah dibandingkan pemegang saham lama BTN. Ini hal yang langka terjadi di emiten bank besar,” Analis Jasa Utama Capital Cheryl Tanuwijaya.
Faktor lainnya, adalah valuasi saham induk BBTN juga masih lebih murah dengan bank lainnya. Saat ini harga saham BBTN diperdagangkan pada 0,68x PBV. Bandingkan dengan BBCA di sekitar 5x PBV, BBRI di 2,54x dan BMRI di 2,22x PBV.
Bila kembali ke 1x PBV maka hal itu mencerminkan kenaikan saham BBTN sekitar 49% dibandingkan harga akhir pekan lalu. “Tidak muluk-muluk harga saham BBTN bisa kembali ke 1x PBV bahkan lebih,” ujarnya.
Related News

BNI Asset Management Gandeng Unpad Luncurkan Reksa Dana Endowment Fund

Metrodata (MTDL) Sebut Optimalkan Peluang Posisi Leading AI

BEI Layangkan Surat ke SQMI, Balasannya Tak Terduga!

Grup Sinarmas (SMMA) Proses Pengunduran Diri Lili Wijata

Multi Makmur (PIPA) Umumkan Jadwal Akhir Perdagangan Waran

Asia Sejahtera Mina (AGAR) Beberkan Akun Instagram Diretas Oknum