Dapat Restu Go Private, Ini Reaksi Bos Emiten Tommy Soeharto (HITS)

Sejumlah armada kapal besutan perseroan tengah terapung di tengah lautan. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Emiten pelayaran Humpuss Intermoda Transportasi (HITS) mendapat restu investor untuk go private, dan delisting dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Kebijakan itu, telah ditahbiskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), di Jakarta, pada 2 Juni 2025. Oleh karena itu, emiten besutan pangeran Cendana Tommy Soeharto itu, segern hengkang dari pelataran Bursa Efek Indonesia (BEI).
Selain itu, investor juga menyetujui perubahan seluruh Anggaran Dasar perseroan sehubungan dengan perubahan status dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup, termasuk perubahan nama. “Setelah mendapat restu pemodal, penawaran untuk membeli saham dari para pemegang saham publik akan dilakukan melalui penawaran tender sukarela oleh PT Joyo Agung Permata (JAP),” tutur Setiawan T. Widjojo, Direktur Utama Humpuss.
JAP akan melakukan tender sukarela dengan harga penawaran yang ditentukan kemudian. Harga penawaran menggunakan formula ditetapkan dalam Pasal 36 POJK No. 45/2024. Di mana, harga penawaran akan lebih tinggi dari harga rata-rata tertinggi perdagangan harian di BEI dalam jangka waktu 90 hari terakhir, sebelum pengumuman RUPSLB pada 10 April 2025, yaitu Rp330 per saham.
Para pemegang saham publik yang tidak bersedia menjual saham dalam penawaran tender sukarela akan tetap menjadi pemegang saham perusahaan tertutup. Dengan demikian, para pemegang saham publik tersebut tidak dapat lagi menjual sahamnya setelah proses penawaran tender sukarela selesai dilaksanakan.
Setiawan mengungkapkan sejumlah alasan go private, dan delisting saham Humpuss. Pertama, ada perubahan strategi bisnis dalam grup perusahaan sehingga kegiatan usaha utama grup perusahaan sebagian besar akan ditopang Humpuss Maritim Internasional (HUMI), anak usaha Perseroan.
“Kami mengimbau kepada para pemegang saham untuk mengalihkan investasi ke Humpuss Maritim. Kami sebagai pemegang saham utama Humpuss Maritim, dapat memastikan seluruh anak usaha di bawah Humpuss Maritim memiliki kinerja baik. Dan, sebagai pemegang saham utama Humpuss Maritim, kami akan meminta kepada agar lebih aktif melakukan company introduction, dan recognition kepada market dengan cara lebih mengaktifkan investor relation-nya,’’ tambahnya.
"Selain itu, saat ini, perseroan tidak lagi memerlukan pendanaan alias capital raising dari pasar modal dan belum memiliki rencana untuk melakukan penggalangan dana tersebut di masa depan," ucapnya.
Alasan Kedua, perseroan ingin lebih fokus pada pengelolaan portofolio investasi, dan aset tanpa tekanan volatilitas harga saham atau publik. Ketiga, perseroan bermaksud untuk lebih memiliki fleksibilitas dalam menjalankan kegiatan usahanya, termasuk dalam upaya untuk melakukan efisiensi, melakukan pengembangan bisnis, serta restrukturisasi usaha.
“Keempat, mengingat dan dengan mempertimbangkan cash flow yang dimiliki, perseroan tidak lagi dapat memberikan dividen kepada pemegang sahamnya,” ungkapnya. (*)
Related News

Emiten Hary Tanoe Ini Siapkan Dana Lunasi Obligasi dan Sukuk

IHSG Ditutup Naik 0,34 Persen, Tiga Saham Tambang LQ45 Pendorongnya

IDEA Tak Bagikan Dividen, Sahamnya di FCA Ambles

Charnic (NICK) Caplok 99,8 Persen Saham Energindo Nusantara

Laba 2024 Boncos, Hassana Boga (NAYZ) Putuskan Puasa Dividen

PP Presisi (PPRE) Sebut Bakal Lunasi Obligasi Jatuh Tempo Juni 2025