EmitenNews.com - Omni Inovasi Indonesia (TELE) sepanjang 2022 merugi Rp330,66 miliar. Bengkak 131 persen dari episode sama 2021 tekor sejumlah Rp142,68 miliar. Rugi per saham dasar minus Rp45 per lembar dari periode sama tahun sebelumnya tekor Rp20.


Pendapatan Rp2,76 triliun, naik 56 persen dari periode sama 2021 sebesar Rp1,76 triliun. Beban pokok pendapatan Rp2,74 triliun, bengkak 56 persen dari tahun sebelumnya Rp1,75 triliun. Laba kotor Rp22,35 miliar, menanjak 52 persen dari episode sama 2021 sebesar Rp14,64 miliar. 


Beban umum dan administrasi Rp317 miliar, bengkak dari Rp83 miliar. Beban penjualan Rp1,82 miliar, susut dari Rp5,96 miliar. Penghasilan usaha Rp2,45 miliar, melejit 108 persen dari edisi sama 2021 tekor sebesar Rp29,43 miliar. Rugi usaha Rp294,52 miliar, bengkak 182 persen dari periode sama 2021 senilai Rp104,30 miliar. 


Penghasilan keuangan Rp40 juta, turun dari episode sama tahun sebelumnya sebesar Rp181 juta. Biaya keuangan Rp35,25 miliar, turun dari periode sama tahun sebelumnya sejumlah Rp38,80 miliar. Beban pajak penghasilan bersih Rp826 juta, anjlok dariada edisi sama tahun sebelumnya surplus Rp392 juta. 


Total defisiensi modal Rp4,60 triliun, naik dari episode akhir 2021 sejumlah Rp4,28 triliun. Jumlah liabilitas Rp4,74 triliun, melejit dari posisi sama akhir 2021 senilai Rp4,50 triliun. Total aset Rp134,87 miliar, merosot dari episode sama 2021 sebesar Rp225,90 miliar. (*)