EmitenNews.com - Menteri BUMN, Erick Thohir menegaskan, perlu adanya perbaikan menyeluruh setelah kasus kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam. Setelah itu kalau perlu ada tindakan pencopotan direksi. Pasalnya, kebakaran seperti itu bukan pertama kalinya terjadi di lingkungan Pertamina. Sebelumnya, juga pernah terjadi di sejumlah kilang Pertamina. Antara lain di Kilang Pertamina Balongan, Balikpapan, dan Cilacap. Malah yang di Plumpang pernah terbakar juga pada 2009.

 

Karena itu, kepada pers, di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, Sabtu (4/3/2023), Erick Thohir menyebut salah satu aspek evaluasi yang perlu disoroti dan ditekankan adalah soal penerapan Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) atau aspek kesehatan dan keselamatan kerja. 

 

"Saya sudah pernah copot direksi Pertamina kan. Kalau mesti saya copot lagi, ya akan saya copot lagi. Tapi penyelesaiannya itu kan tidak hanya dengan saling menyalahkan," kata Erick Thohir.

 

Karena itu, dengan adanya kejadian kebakaran di Depo Pertamina Plumpang kali ini, Erick pun mengaku sudah menghubungi sejumlah BUMN yang memiliki objek vital nasional (obvitnas) lainnya. Tujuannya untuk meminta agar perusahaan-perusahaan seperti Pertamina, Mind ID, PLN, hingga Pupuk Indonesia, bisa menerapkan manajemen risiko dalam operasionalnya. 

 

"Tadi pagi saya sudah telepon, untuk seluruh BUMN seperti Mind ID, Pertamina, PLN, harus membentuk tim risiko bisnis. Tidak hanya di keuangan, tapi di operasional secara menyeluruh karena ini ada aset vital nasional," ujar Erick Thohir. 

 

Menteri BUMN, Erick Thohir juga menekankan bahwa yang bisa dilakukan oleh Kementerian BUMN, bukan semata mencopot direksi Pertamina. Yang terutama adalah bagaimana agar para BUMN bisa menyediakan sistem kerja yang lebih baik secara menyeluruh untuk ke depan. 


"Percuma kita copot-copot orang tapi tidak memberikan solusi secara menyeluruh. Saya udah pernah mencopot, tinggal bagaimana konteksnya ini ada sistem terpadu," ujar Menteri BUMN Erick Thohir. ***