Meskipun penjualan DSNG naik cukup signifikan, pada Q1-2023, DSNG hanya membukukan laba sebesar Rp 215 miliar atau naik 3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terutama karena naiknya  beban biaya pupuk serta pembelian buah TBS dari eksternal yang jauh lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya, di mana marginnya lebih rendah dibandingkan margin dari hasil proses buah inti.

 

“Selain itu, curah hujan yang tinggi di awal tahun ini juga berpengaruh terhadap tingkat ekstraksi minyak sawit yang lebih rendah dibandingkan tahun lalu, sehingga ikut berdampak pada produksi CPO,” ujar Andrianto Oetom