Di Universitas Pertahanan Menko AHY Bicara Potensi Kebocoran Anggaran
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono. Dok. Populis.id.
EmitenNews.com - Di Universitas Pertahanan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono mengungkapkan ada dua jenis kebocoran anggaran dalam proyek pembangunan infrastruktur. Di antaranya mark up dan desain.
Kebocoran pertama, kerap adanya mark up pada proses pembangunan proyek infrastruktur yang cukup besar. Terutama pada proyek-proyek pengadaan Pemerintah Pusat.
"Pertama tentu dengan niat yang tidak baik. Memang dengan tujuan untuk mendapatkan sesuatu dari proyek yang seharusnya dikerjakan secara transparan, mark up berlebihan, itu harus kita cegah dan harus ada sanksi tegas," kata Menko AHY dalam acara '3 Bulan Pertama Prabowo - Gibran Memimpin Indonesia', di Universitas Pertahanan Jakarta, Selasa (28/1/2025).
Di luar itu, potensi kebocoran anggaran pada bidang infrastruktur juga bisa terjadi ketika desain perencanaan sejak awal kurang lengkap. Hal ini membuat ongkos atau biaya konstruksi menjadi lebih mahal. Ketua Umum Partai Gerindra ini mencontohkan misal pada pembangunan pelabuhan, bandara, atau infrastruktur lain yang membutuhkan akses jalan tambahan.
Potensi kedua, menurut AHY, inefisiensi dan kebocoran juga bisa terjadi karena planing tidak baik. Padahal, berbicara fasilitas atau sarana dan prasarana transportasi, misal bandara, stasiun, terminal, itu kan tidak berdiri sendiri.
Hal ini terjadi ketika cakupan lelang proyek hanya untuk satu bangunan. Misalnya, bandara atau pelabuhan saja tanpa disertai pembangunan jalan akses. Akibatnya, ketika pembangunan pelabuhan atau bandara rampung dikerjakan, tidak termanfaatkan optimal akibat belum tersambungnya jalan ke tempat tersebut.
Kalau mendesain akan ada dermaga di lokasi, bandara, harus direncanakan sejak awal. Misalnya, jalan yang menuju ke sana seperti apa, bisa menggunakan kendaraan, transportasi umum, atau feeder. Semua itu, harus diintegrasikan sejak awal.
Tidak elok, ketika proyek dermaga, atau bandara sudah jadi, baru dipikirkan untuk membangun jalan akses. Hal itu dipastikan, tidak mudah. Karena, harga tanah, atau lahan, sudah keburu tinggi.
“Kita bicara lahan misalnya, ini kan harus dipersiapkan juga sejak awal," kata Agus Harimurti Yudhoyono. ***
Related News
Salurkan Bansos, Pemerintah Segera Gunakan Data Tunggal
Pagar Laut Tangerang, MAKI Laporkan Sejumlah Kades ke Kejagung
Auditor BPKP Ungkap Lelang Truk dan RCV Basarnas Cuma Formalitas
Pemerintah akan Serap 3 Juta Ton Beras Petani Hingga April 2025
Susno Duadji Dukung Pembatalan Sertifikat HGB di Atas Laut
4 Unit Pompa Mobile Dikerahkan untuk Kuras Banjir Tol Bandara