EmitenNews.com - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh belum menjawab gamblang soal ajakan Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto untuk bergabung dalam pemerintahan baru mendatang. SP yang sudah mengakui kemenangan Prabowo dalam Pilpres 2024, mengatakan masih akan melihat perkembangan mendatang. Jadi, peluang untuk bergabung dalam Kabinet Prabowo masih fifty-fifty.

“Kita lihat perkembangan ke depan. Itu 50:50 possibilitynya (kemungkinannya),” ujar Surya Paloh usai silaturahim dengan Prabowo Subianto, di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2024). 

Prabowo Subianto didampingi sejumlah petinggi Partai Gerindra, menyambangi markas Partai NasDem, dan secara terbuka mengutarakan keinginannya agar parpol pimpinan Surya Paloh itu, bergabung dalam koalisi pemerintahannya, nanti. 

Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto tersebut secara terbuka mengatakan ingin menggandeng NasDem ke pemerintahan baru Prabowo-Gibran Rakabuming Raka.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan pasangan nomor urut 02, Prabowo-Gibran memenangkan Pemilu Presiden 2024 dalam satu putaran, dengan mengantongi dukungan 58,6% suara sah nasional. 

Prabowo-Gibran mengalahkan pasangan nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan pasangan nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Jika tidak ada aral melintang, Prabowo-Gibran akan melanjutkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Oktober 2024.

Masih ada ganjalan. Tim Anies-Muhaimin dan Tim Ganjar-Mahfud belum menerima penetapan KPU. Kedua kubu membawa penyelenggaraan Pemilu 2024, yang dinilai penuh kecurangan, selain menggadang-gadang akan menggulirkan hak Angket DPR.

Partai NasDem bersama PKB adalah anggota Koalisi Perubahan yang mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Dalam kampanyenya, koalisi AMIN ini, menggaungkan visi perubahan, yang menolak beberapa program Presiden Jokowi, berlawanan dengan Prabowo-Gibran, yang bertekad melanjutkan program Jokowi.

Sejauh ini, Partai NasDem melalui pernyataan Surya Paloh telah menerima hasil pemilihan presiden 2024, dan mengakui kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024. Artinya, tidak mendukung Anies-Muhaimin yang sedang mengajukan gugatan PHPU ke Mahkamah Konstitusi (MK). 

Besar kemungkinan Partai NasDem bakal beralih dan berpindah ke koalisi pemerintah, meninggalkan Anies-Muhaimin yang sedang berjuang meminta pemilu ulang, dan menganulir kemenangan Prabowo-Gibran.

Gelagat NasDem bakal masuk koalisi pemerintahan mendatang, sudah terlihat saat Surya Paloh menemui Presiden Jokowi, beberapa waktu lalu, saat perhitungan real count oleh KPU masih berjalan. Meski mengaku ketika itu, tidak ada pembicaraan khusus soal koalisi, pertemuan Prabowo-Surya Paloh, Jumat ini, sudah membuat benderang arah langkah NasDem bakal menggembosi Koalisi Perubahan. ***