Sebelum berpartisipasi dalam rangkaian NAWA, BCA telah memiliki riwayat panjang dalam mendukung pelestarian dan kemajuan budaya nusantara. Beberapa di antaranya adalah program “Wayang for Student” yang memberikan pelatihan dan pendampingan kepada generasi muda dalam melestarikan seni budaya wayang sejak tahun 2012. Atas konsistensi program budaya tersebut, BCA memecahkan rekor MURI sebagai “Perusahaan dengan Kegiatan Pelestarian Budaya Wayang Terbanyak”.


Tidak hanya itu, untuk pertama kalinya, BCA menyelenggarakan pagelaran drama wayang berjudul “Hanoman: Ada Apa dengan Shinta?” dan pameran komik strip wayang pada Maret 2023. Pagelaran ini melibatkan lebih dari 100 pemuda dan pelajar bertalenta, serta mencatat lebih dari 1.000 pengunjung dari kalangan pelajar, mahasiswa, hingga pihak kementerian/lembaga yang terkait dengan kebudayaan.


BCA juga terlibat aktif dalam pelestarian wastra khas Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT). Berkolaborasi dengan Perkumpulan Warna Alam Indonesia, BCA turut membina 28 perempuan penenun di sana untuk melestarikan tenun khas Timor Tengah Selatan dan menjadikannya produk eco-fashion yang memberikan manfaat ekonomi bagi warga setempat, sekaligus turut melestarikan lingkungan.


Kontribusi BCA terbaru dalam melestarikan warisan budaya Indonesia adalah dukungan terhadap rangkaian “Satu dalam Cita”. Rangkaian tersebut merupakan gelaran budaya yang di dalamnya terdapat pementasan Sudamala: Dari Epilog Calon Arang, Royal Heritage Dinner, Sudamala Tour, Pasar Kangen di Solo, dan Lokakarya Kesenian di Pura Mangkunegaran, Solo. (Eko Hilman). ***