Ditopang Berbagai Sentimen, BBNI Optimis Kredit Tahun Ini Tumbuh 8 Hingga 10 Persen

EmitenNews.com -PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) optimistis pertumbuhan kredit pada tahun ini akan tumbuh dalam kisaran 8% hingga 10% secara tahunan (YoY).
Corporate Secretary BBNI, Okki Rushartomo mengatakan perseroan yakin pertumbuhan kredit di semester kedua akan lebih baik. Tren peningkatan kredit tersebut seiring dengan proyeksi pertumbuhan pinjaman di industri dan juga belanja pemerintah. Optimisme ini juga sejalan dengan kinerja ekonomi yang semakin membaik serta dorongan dari belanja pemerintah di paruh kedua tahun ini.
"Kami cukup optimis pertumbuhan kredit pada paruh kedua tahun ini akan lebih baik. Tentunya kami akan terus mengoptimalkan setiap peluang agar kinerja dapat meningkat dengan tetap mengedepankan aspek prudensial banking," kata Okki dalam keterangannya, Kamis (14/9).
Okki melanjutkan, permintaan kredit juga dapat diakomodasi dengan kondisi likuiditas perbankan yang saat ini semakin membaik. Terlebih lagi, ada kebijakan regulator yang akomodatif, terutama untuk sektor-sektor yang belum pulih, UMKM , KUR, dan pembiayaan hijau dalam rangka pemulihan ekonomi nasional yang akan terus dilanjutkan di 2023.
Okki menyampaikan, pada semester kedua 2023, kredit BNI akan didukung oleh sektor berisiko rendah dan berfokus pada debitur top tier atas di industri tersebut. Terlebih, korporasi selama tahun ini telah melakukan ekspansi kredit yang sangat baik, sehingga memberikan stimulus signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Selain itu, terdapat juga momentum pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) yang diharapkan akan memberikan dorongan positif bagi pertumbuhan perekonomian nasional serta fungsi intermediasi.
"Tentunya, kami akan merespons setiap kesempatan yang muncul. BNI juga akan terus meningkatkan kualitas kredit BNI melalui penguatan manajemen risiko dengan mengimplementasikan proses kredit end-to-end," pungkas Okki.
Related News

PTPP Bangun Rumah Sakit Vertikal Modern di Riau

Kasus Korupsi di Kemenaker, KPK Usut Tarif Pengurusan Izin Kerja TKA

Kasus Dana Operasional Gubernur Papua, KPK Deteksi Lokasi Jet Pribadi

Kasus Korupsi DJKA, KPK Dalami Perbuatan Melawan Hukum Oleh KorporasiĀ

Kasus Timah Rp300 Triliun, Vonis 14 Tahun Penjara Untuk Hendry Lie

Lewat Telepon, Trump-Prabowo Bahas Kerja Sama dan Perdamaian Global