Ia melanjutkan, perseroan membukukan pra penjualan sebesar Rp803 miliar.

 

Penjualan dari segmen pengembangan Kawasan Perumahan memberikan kontribusi terbesar mencapai Rp479 miliar atau 60 persen dari keseluruhan.

 

Kontributor berikutnya berasal dari segmen pengembangan Kawasan Industri yang mencatatkan pra penjualan sebesar Rp214 miliar atau 26 persen, serta segmen pengembangan Mixed-Use & High Rise senilai Rp110 miliar atau sebesar 14 persen.

 

Adapun penjualan dari proyek-proyek yang berlokasi di Surabaya memberikan kontribusi pra penjualan sebesar Rp422 miliar atau 53 persen dari keseluruhan.

 

Sisanya, sebesar Rp380 miliar atau 47 persen berasal dari penjualan di proyek-proyek yang berlokasi di Jakarta dan Tangerang .

 

“Kami terus berusaha mengejar target penjualan di semester kedua melalui peluncuran produk-produk baru maupun pengembangan proyek baru,” jelas Archied.

 

Selain itu, perseroan mencatat pendapatan berkelanjutan sebesar Rp338 miliar, atau meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang tercatat senilai Rp333 miliar.

 

“Kontribusi recurring income bersumber dari pernyewaan perkantoran, seperti South Quarter dan Intiland Tower, juga pengelolaan sarana dan prasarana, serta fasilitas golf dan olah raga yang berlokasi di Jakarta maupun Surabaya,” kata Archied,