Dua Anak Usaha Bukit Asam (PTBA) Sinergi Perdagangan Karbon

PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) dan PT Bukit Pembangkit Innovative (BPI), dua anak perusahaan PTBA bidang pembangkit listrik tenaga uap, menyepakati Nota Kesepahaman terkait Komitmen Prioritas dalam Perdagangan Karbon, di Jakarta, Kamis (12/9/2024).
EmitenNews.com - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menegaskan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) dan PT Bukit Pembangkit Innovative (BPI), dua anak perusahaan PTBA bidang pembangkit listrik tenaga uap, menyepakati Nota Kesepahaman terkait Komitmen Prioritas dalam Perdagangan Karbon, di Jakarta, Kamis (12/9/2024).
"Penandatanganan MoU ini adalah wujud nyata dari komitmen PTBA untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Kami yakin melalui sinergi dan kepatuhan terhadap regulasi perdagangan karbon, PTBA dan entitas-entitas di bawahnya akan semakin berperan aktif dalam mendukung pengelolaan lingkungan yang lebih baik," kata Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arsal Ismail, Selasa (17/9/2024).
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Niaga PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) Anita Parma dan Direktur Utama PT Bukit Pembangkit Innovative (BPI) Wibisono.
Dalam acara itu, Arsal Ismail didampingi jajaran direksi PTBA, tim Kementerian BUMN, dan tim Manajemen Portofolio Holding Industri Pertambangan MIND ID turut menyaksikan penandatanganan tersebut.
Arsal Ismail menyebutkan, kesepakatan itu merupakan langkah strategis yang mencerminkan komitmen PTBA dalam mendukung tujuan MIND ID dan Kementerian BUMN, serta memajukan sinergi di lingkungan anak dan afiliasi perusahaan PTBA.
Sinergi antara HBAP dan BPI dapat memperkuat pengelolaan karbon di seluruh lini bisnis anak dan afiliasi perusahaan PTBA.
Kerja sama ini juga memperkuat komitmen PTBA dan entitas-entitas di bawahnya untuk mematuhi peraturan terkait perdagangan karbon yang telah berlaku di Indonesia. Hal ini merupakan langkah nyata dalam mendukung inisiatif pemerintah mengurangi emisi karbon, dan memperkuat manajemen karbon di dalam proses bisnis. ***
Related News

Harga Emas Antam Naik Rp23.000 per Gram

Ini Klarifikasi Komdigi Soal Isu Pembatasan Ongkir Gratis

Libur Panjang Waisak Dongkrak Okupansi Hotel InJourney

Dukung Diversifikasi Ekspor, LPEI Luncurkan Buku 'Road to Rotterdam'

Kontribusi Ekonomi Syariah Indonesia Masih di Bawah 10 Persen

Emas Terbukti Jadi Aset Stabil Saat Krisis dan untuk Simpan Nilai