Dua Saham Terbang Usai Suspensi, Ada Emiten Suami Puan

Ilustrasi refleksi harga saham pada Simbol Bursa Efek Indonesia.
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi mencopot status suspensi perdagangan saham PT Bukit Uluwatu Villa Tbk. (BUVA) milik Happy Hapsoro dan PT Nusa Raya Cipta Tbk. (NRCA) yang merupakan anak usaha PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) per sesi I hari ini.
“Suspensi kedua saham tersebut dibuka kembali mulai sesi I pada tanggal 31 Juli 2025 di Pasar Reguler dan Pasar Tunai,” ujar Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI dalam pernyataan tertulis, Rabu (30/7).
Keduanya sebelumnya disuspensi karena lonjakan harga signifikan. NRCA dihentikan seminggu lamanya sejak pengumuman suspensi jilid ke-2 pada Selasa (22/7/2025), sementara BUVA atau emiten Happy Hapsoro ini baru saja disuspensi pada sehari yang lalu yakni, Rabu (30/7/2025).
Pasca-pembukaan suspensi hari ini Kamis (31/7) terpantau BUVA melonjak 14,43% di Rp222.
BUVA dalam seminggu terakhir, mencetak kenaikan progresif dengan 81,31% bergerak dari level hargaRp107 menjadi Rp194. Dalam sebulan, BUVA melambung 165,75% kenaikan dari harga sebelumnya di Rp74 menjadi Rp194.
Setahun terakhir, saham BUVA terpantau memang sedang kencang-kencangnya, reli bullishnya tercatat semenjak BUVA yang sebelumnya masih berada di papan gocap (Rp50) berhasil bangkit dan melesat 266,04% secara year-on-year, dari Rp53 menjadi Rp179.
NRCA juga sempat mencatatkan ARA hingga tiga kali secara beruntun dengan kenaikan hampir 100 persen pada Rabu (16/7). Pada Kamis (17/7) juga sempat nyaris catat ARA dengan 17,56% kenaikan di harga Rp770.
NRCA pada Senin (21/7) bertengger di level Rp1.015. Ia naik pesat hingga ke ARA (Auto-Rejection Atas) atau naik 24,54%.
Sedangkan NRCA pasca lepas suspensi hari ini masuk di papan FCA terpantau mencetak harga ARA alias Auto-Rejection Atas di Rp1.115 dengan persentase kenaikan 9,85%.
Related News

Surplus 51 Persen, INDF Semester I-2025 Catat Laba Rp5,84 Triliun

Semester I 2025, Laba Emiten Prajogo (BRPT) Melambung 1.465 Persen

Bank Raya (AGRO) Cetak Laba Melambung 64,5% di Semester I-2025

Emiten Mineral Milik Agoes Projo Cs Tekor USD148 Juta di Juni 2025

Pendapatan Turun, Rugi Pengelola Starbucks Bengkak Sampai 60 Persen

Juni 2025, Penghasilan Neto Hexindo Adiperkasa (HEXA) USD123,38 Juta