EmitenNews.com - Perekonomian Tiongkok mengalami kontraksi pada kuartal kedua tahun ini akibat lockdown yang dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19).
Seperti dilansir BBC News, Jumat (15/7/2022), GDP Negeri Panda turun 2,6 persen pada periode tiga bulan sampai Juni dari kuartal sebelumnya.
Beberapa kota di Tiongkok, termasuk Shanghai, sempat mengalami lockdown demi menegakkan kebijakan nol-Covid yang ditetapkan pemerintah. Saat ini lockdown tengah berlangsung di Provinsi Henan sejak 14 Juli lalu.
Dalam basis year-on-year, GDP Tiongkok berekspansi 0,4 persen pada periode April sampai Juni. Para ekonomi memperkirakan GDP Tiongkok berekspansi 1 persen pada kuartal tersebut.
Menurut Tommy Wu, kepala ekonomi Oxford Economics, kontraksi GDP Tiongkok pada kuartal dua 2022 merupakan yang terburuk sejak awal pandemi. Namun data Juni lebih positif meski sektor properti masih lesu
Related News

Ini Klarifikasi Komdigi Soal Isu Pembatasan Ongkir Gratis

Libur Panjang Waisak Dongkrak Okupansi Hotel InJourney

Dukung Diversifikasi Ekspor, LPEI Luncurkan Buku 'Road to Rotterdam'

Kontribusi Ekonomi Syariah Indonesia Masih di Bawah 10 Persen

Emas Terbukti Jadi Aset Stabil Saat Krisis dan untuk Simpan Nilai

Sejumlah Kebijakan Disiapkan untuk Jaga Pertumbuhan Tetap 5 Persen