EmitenNews.com - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) terus melakukan ekspansi global sebagai upaya mewujudkan perusahaan energi kelas dunia. Terbaru, PGE menandatangani Non-Disclosure Agreement (NDA) dengan Kipas Holding, salah satu perusahaan pengembang panas bumi terkemuka di Turki.


Ditandatanganinya NDA ini menandakan keseriusan PGE untuk mendapatkan peluang ekspansi bisnis dan kerjasama dengan entitas bisnis panas bumi yang mapan dan bereputasi.


Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Julfi Hadi mengatakan hingga kini PGE terus menunjukkan komitmen untuk menjajaki peluang kerja sama dengan perusahaan pengembang panas bumi di berbagai negara, termasuk di antaranya Turki.


"Kali ini kami berkesempatan untuk bersinergi bersama Kipas Holding, supplier panas bumi terbesar ketiga di Turki. Bagi kami, kebijakan pemerintah Turki terhadap panas bumi cukup berdampak pada pengembangan bisnis panas bumi di negara itu. Pemerintah Turki menawarkan feed-in-tariff yang jelas sangat menguntungkan untuk investasi luar negeri jangka panjang," kata Julfi dalam keterangannya, Rabu (31l/1/2024).


Penandatanganan NDA dilakukan oleh Julfi dengan General Manager Kipas Holding Mehmet Sisman pada Jumat (2/2/2024) disaksikan Duta Besar RI untuk Turki Achmad Rizal Purnama.


Mehmet menyampaikan kegembiraan dapat bekerja sama dengan PGE. Ia harap kerjasama ini dapat membuahkan hasil yang baik melalui pertukaran informasi dan pengalaman untuk peningkatan sektor energi panas bumi baik di Turki maupun Indonesia.


Sementara itu Julfi menyatakan kerjasama ini sangat penting dilakukan. Usaha ini, kata dia, dilakukan untuk membawa PGE berekspansi secara global, maka membuka peluang kerjasama dengan banyak pihak menjadi sangat strategis dilakukan. Julfi mengaku saat ini PGE memiliki beberapa NDA dengan pengembang panas bumi di Turki.


"Banyak hal positif yang kami dapatkan sebagai usaha untuk menyiapkan PGE membuka ekspansi global bisnisnya ke depan," ujar Julfi.


"Kunjungan ini sekaligus menjadi upaya konkrit terhadap komitmen kami sebagai agen dekarbonisasi, baik di tingkat nasional maupun internasional," lanjutnya.


Selanjutnya Achmad mengapresiasi kunjungan yang dilakukan oleh pimpinan PGE. Ia berpendapat bahwa Turki patut menjadi negara yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pengembangan panas bumi kedepannya.


"Faktor seperti privatisasi sektor panas bumi dan insentif menarik bagi investor, terutama melalui skema feed-in tariff, turut berkontribusi memberikan kepastian produk yang dihasilkan pengembang terserap dengan keekonomian yang layak. Kami harap kunjungan ini memberikan masukan positif bagi PGE untuk mengelola panas bumi di Indonesia," ujarnya.


Lebih lanjut, Julfi berharap kunjungan PGE ke negara dengan pertumbuhan panas bumi tercepat di dunia ini akan membuka lebih banyak peluang kerjasama.


Di samping Turki, pada tahun lalu PGE juga sudah memulai penjajakan kerjasama pengembangan panas bumi dengan Kenya yang sampai saat ini juga tengah berjalan.


"Ke depannya, PGE berkomitmen untuk menggali lebih banyak peluang dengan perusahaan pengembang panas bumi yang lebih reputabl dari sisi keuangan, pengelolaan, kapasitas terpasang, hingga expertise di bidang panas bumi," pungkas Julfi.(*)