EmitenNews.com - PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) akan mengakuisisi kepemilikan saham di sebuah perusahaan yang saat ini memiliki proyek hotel di Labuan Bajo.

Merujuk keterangan resmi BUVA yang disampaikan pada keterbukaan informasi BEI dan dikutip, Sabtu (3/2/2024), manajemen Bukit Uluwatu menjabarkan, perseroan telah mengambil alih 50 persen saham milik PT Bukit Savana Raya (BSR) dari PT Vasanta Indo Properti (VIP).

Transaksi pengambilalihan saham oleh Perseroan terhadap saham BSR dari VIP terjadi pada 31 Januari 2024. Nilai transaksi pengambilalihan 50% saham milik VIP di dalam BSR yang setara dengan 92.875 lembar saham adalah sebesar Rp112.227.710.000 (Rp112,22 miliar).

Nilai aset keseluruhan dari BSR adalah sebesar Rp655.854.489.888 (Rp655,85 miliar) jika dibandingkan dengan total aset Perseroan per 31 Juli 2023 sebesar Rp1.942.168.762.737 (Rp1,94 triliun) adalah 33,77 %. Nilai dari transaksi pengambilalihan tersebut lebih dari 20,00% sebagaimana dimaksud dalam POJK No. 17 Pasal 3 ayat (2) huruf b.

Latar belakang dari akuisisi ini adalah BSR yang saat ini dimiliki oleh VIP, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan, dan sedang dalam proses pembangunan proyek hotel di kawasan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. 

BSR mengembangkan properti hotel dengan konsep high end experiential luxury pada lokasi yang sangat strategis dan unik dengan keindahan alam dan pemandangan serta desain yang ikonik. 

BSR membangun proyek hotel di atas tanah seluas 2,7 ha, dengan fasilitas antara lain; SPA, beach bar, kolam renang, private jetty, rooftop bar, restoran dan lain sebagainya. Hotel rencana akan selesai dibangun dan beroperasi pada kuartal ke-3 tahun 2024.

Rencana pembangunan properti BSR antara lain Kamar Hotel dengan total 126 kamar, yang terbagi atas tipe deluxe sebanyak 99 kamar, lalu tipe junior suite sebanyak 18 kamar, ada juga tipe executive suite sebanyak 8 kamar dan tipe Presidential Suite sebanyak 1 kamar.

BSR diproyeksikan akan menghasilkan total pendapatan usaha sebesar Rp.148.513.403.869 (Rp148,51 miliar) pada saat hotel beroperasi penuh di tahun 2025, yang akan memberikan kontribusi sebesar 29,01% kepada konsolidasi Perseroan. 

Tujuan dilaksanakannya Akuisisi adalah Perseroan berencana untuk melakukan ekspansi perusahaan dengan memiliki dan/atau membuka hotel baru. Perseroan menilai BSR memiliki potensi keuntungan yang baik serta memiliki konsep high-end exclusive experiental luxury yang sesuai dengan strategi pengembangan hotel yang saat ini dimiliki dan dijalankan oleh Perseroan. 

Adapun, rencana investasi yang dilakukan Perseroan pada BSR merupakan salah satu strategi Perseroan untuk melakukan diversifikasi portofolio aset yang saat ini terkonsentrasi di Provinsi Bali. Selain itu, Perseroan juga melihat kesempatan bisnis di kawasan Labuan Bajo yang saat ini sedang berkembang pesat sejak ditetapkan menjadi salah satu destinasi pariwisata super prioritas.