Ekspor Produk Furnitur Mencapai USD1,8 Miliar di 2023

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, saat menghadiri pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) di JIExpo Kemayoran
EmitenNews.com - Pada tahun 2023, industri furnitur memberikan kontribusi terhadap PDB industri pengolahan nonmigas sebesar 1,3%, dengan nilai kinerja ekspor mencapai USD1,8 miliar. Sementara itu, berdasarkan data Expert Market Research, nilai pasar furnitur global tahun 2023 tercatat sebesar USD629 miliar USD, dan tahun 2024 diproyeksi tumbuh sebesar 5 persen.
“Hal ini membuka peluang bagi industri furnitur Indonesia untuk melakukan penetrasi ke pasar global. Pasar furnitur juga didukung oleh semakin pulihnya bisnis pariwisata, serta kebutuhan pemukiman dan perkantoran,” ungkap Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita di Jakarta, Sabtu (2/3).
Kemenperin meyakini Indonesia masih memiliki peluang yang sangat besar dalam upaya pengembangan industri furnitur karena didukung dengan ketersediaan bahan baku dan keterampilan para pengrajinnya. Oleh karena itu, melihat prospek tersebut, Kemenperin gencar untuk mendorong pelaku industri furnitur di tanah air, termasuk skala industri kecil dan menengah (IKM), untuk rajin berinovasi sehingga bisa berdaya saing di kancah global.
“Salah satu upaya yang kami lakukan adalah memfasilitasi pelaku IKM furnitur berpatisipasi dalam pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) di JIExpo Kemayoran yang berlangsung pada 29 Februari-3 Maret 2024,” kata Reni.
Pameran IFEX secara rutin diselenggarakan setiap tahun dan merupakan pameran furnitur terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Penyelenggaraan IFEX telah terbukti membawa efek positif terhadap industri furnitur Indonesia, sehingga dapat terus berkembang.(*)
Related News

Arya Properties Hadirkan Standar Baru Vila dan Resort Berkelas Dunia

Pertemuan BRICS Brasil Hasilkan Sejumlah Kesepakatan Berikut

Komisi XI DPR - Menkeu Sepakati Asumsi Dasar untuk RAPBN 2026

Sudah Rp700 Triliun Dana Desa Digelontor, Belum Terasa Dampaknya

Tarif Resiprokal Trump untuk Indonesia Berpotensi Tekan Rupiah

Uang Primer (M0) Adjusted Juni 2025 Tumbuh 8,6 Persen