EmitenNews.com - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyinggung pentingnya pengelolaan risiko keuangan di masa depan, khususnya bagi masyarakat, termasuk para perempuan. Ia menjelaskan latar belakang peluncuran inovasi keuangan syariah berupa Bullion Bank atau Bank Emas, yang dikembangkan sebagai alternatif simpanan berbasis emas.

"Emas terbukti menjadi aset yang stabil dalam setiap krisis dan menjadi pilihan utama masyarakat untuk menyimpan nilai. Bank Emas ini syariah compliant banget," paparnya di acara Sarasehan Ekonom Islam Indonesia yang diselenggarakan oleh Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) di Jakarta, Kamis (15/05).

Lebih lanjut Airlangga menjelaskan mengapa pemerinmtah mau bangun Pegadaian? Ia melihat emas dalam beberapa tahun terakhir dalam setiap krisis ternyata hargaya naik. "Jadi bukan DPK, dana pihak ketiga dikembangkan, tapi emas yang ditaruh di Pegadaian itu naik,” jelasnya.

Selain itu di sisi hilirisasi, Menko menyampaikan bahwa Pemerintah terus mendorong pengolahan mineral strategis seperti tembaga dan emas untuk memperkuat cadangan devisa nasional dan membangun kemandirian industri. Disampaikan bahwa Freeport Indonesia kini mampu memproduksi sekitar 70 ton emas per tahun, dan capaian ini dinilai dapat melampaui cadangan emas di beberapa negara tetangga.
Pemerintah memandang pentingnya mengelola emas sebagai bagian dari strategi mitigasi risiko ekonomi dan penguatan sistem keuangan nasional berbasis aset riil.(*)