EmitenNews.com - Emiten bisnis energi dan infrastruktur Grup Sinarmas PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) menyampaikan bahwa mengalami kerugian atas penjualan kepemilikan saham pada PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST).

Direktur DSSA, Hermawan Tarjono menjelaskan, kerugian penjualan saham pada IBST mencapai USD23,5 juta jika mengacu pada laporan keuangan 31 Desember 2023. Sedangkan berdasarkan laporan keuangan 31 Maret 2024 rugi sedalam USD10 juta.

 

“Harga saham IBST pada 31 Desember 2023 senilai Rp5.600 per saham dan Rp4.000 per saham pada 31 Maret 2024. Sedangkan harga jual IBST Rp2.813 per saham,” tulis Hermawan dalam menjawab pertanyaan BEI, Rabu 17 Juli 2024.

Namun bila dibandingkan dari nilai investasi awal, DSSA membukukan keuntungan atas penjualan saham IBST senilai USD13 juta.

 

“Penjualan saham perseroan dalam IBST merupakan bagian dari strategi perseroan untuk menata kembali portofolio investasi,” tulis dia.

Sebelumnya, PT iForte Solusi Infotek, anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) telah mengambilalih 90,11 persen kepemilikan saham pada IBST.

 

Direktur iForte Solusi Infotek, Hartono Tanuwidjaja menyampaikan, pengambilalihan tersebut dilakukan melalui proses tender/lelang yang diadakan oleh PT Bakti Taruna Sejati selaku pemilik IBST.

“Profesional Telekomunikasi Indonesia (“Protelindo”), induk usaha kami turut berpartisipasi dalam pelaksanaan tender/lelang dimaksud hingga dipilih sebagai pemenang dari tender/lelang (preferred bidder),” tulis dia dalam keterangan resmi, Rabu 5 Juni 2024.

Menurutnya, tujuan pengambilalihan untuk pengembangan usaha serta memperluas jaringan usaha guna memperkuat posisi bisnis grup Djarum sebagai pembeli di bidang digital infrastruktur telekomunikasi.

Manajemen Grup Djarum itu menegaskan, jika transaksi rampung maka Iforte akan menjadi pengendali baru IBST.