Fitch Afirmasi Peringkat XL Axiata (EXCL) di 'BBB' dan 'AAA(idn)' dengan Outlook Stabil

Kebutuhan Capex Tinggi: Kami memperkirakan intensitas belanja modal sebesar 27%-30% (2020: 29,9%) dalam cakrawala peringkat kami pada 2021-2024, dan ekspansi tahunan dalam pembayaran sewa pembiayaan hingga Rp2 triliun, pada rencana seratisasi jaringan XL. XL telah melakukan fiberisasi hampir 50% dari situsnya, dan menargetkan untuk melakukan fiberisasi hingga 70% dari situsnya pada akhir 2022.
Risiko Keterlambatan Peluncuran 5G: Indonesia kemungkinan masih akan bergantung pada layanan 4G yang ada, karena akses yang tidak memadai ke spektrum dapat menunda peluncuran komersial 5G setelah tahun 2022-2023. Spektrum 5G penting seperti 700MHz hanya akan dapat diakses setelah TV analog dimatikan pada November 2022, sedangkan pita 3,5GHz - yang ditempati oleh layanan satelit - tidak akan tersedia hingga 2023. XL memiliki kepemilikan spektrum di 900MHz, 1800MHz, dan 2100MHz.
XL-Linknet Talks: M&A XL dan operator fixed broadband terbesar kedua PT Link Net Tbk dapat mempercepat tren konvergensi fixed-mobile di Indonesia, dan memungkinkan XL untuk mendiversifikasi bisnis selulernya untuk menyediakan layanan quadruple play. Konvergensi fixed-mobile sedang dalam tahap awal di Indonesia, dengan sebagian besar operator berfokus pada penyediaan lini produk tunggal. Kami belum memperhitungkan hal ini dalam kasus pemeringkatan kami karena rincian transaksi tidak jelas, terutama dengan struktur kepemilikan saham dan pendanaan. Para pihak menandatangani perjanjian yang tidak mengikat pada 30 Juli 2021.
Related News

Bukit Asam (PTBA) Kaji Investasi USD3,1 Miliar

Anjlok 37 Persen, Laba Samator (AGII) Akhir 2024 Sisa Rp105 Miliar

Longsor 82 Persen, Kuartal I-2025 PRDA Raup Laba Rp6,9 Miliar

Tambah Pengaruh, Tolaram Serok 790,23 Juta Saham Amar Bank (AMAR)

Melorot 40 Persen, Laba SIDO Kuartal I-2025 Sisa Rp232,94 Miliar

Rugi Bengkak 909 Persen, ARGO Kuartal I-2025 Defisit Rp2,37 Triliun