Food Estate Kalteng, Kementan Ajak Petani Gunakan Musuh Alami Hama Tanaman
EmitenNews.com - Kementerian Pertanian RI mengajak dan membimbing petani memanfaatkan musuh alami tanaman (biological control) dengan mengubah paradigma pemberantasan ke Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dan Pengendalian Penyakit Terpadu [PPT]. Itu bagian dari upaya mewujudkan pangan sehat yang diatur oleh UU Pangan No. 18/2021.
Upaya Kementan tersebut dilaksanakan di seluruh Indonesia, terutama kawasan Food Estate Kalteng di Provinsi Kalimantan Tengah. Misalnya, BBPP Binuang menggelar Pelatihan Tematik PHT yang diikuti 30 petani di Kabupaten Kapuas Barat, Kalteng selama tiga hari, 15 - 17 Maret 2002 sebagai Program Reguler Maksimum dari BBPP Binuang.
Pelatihan yang bertujuan meningkatkan kapasitas dan kompetensi menangani PHT dan PPT tersebut dibuka oleh Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kapuas Barat pada Selasa (15/3/2022).
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan kendala umum sektor pertanian adalah serangan hama, maka petani harus memahami PHT dan PPT. Tujuannya, agar mengedepankan tindakan ramah lingkungan seperti perangkap hama, pestisida hayati dan konservasi musuh alami dengan menanam refugia.
"Hama dan penyakit dapat memicu tanaman rusak mengakibatkan produktivitas menurun hingga gagal panen, maka hama dan penyakit perlu dikendalikan apabila populasinya di lahan melampaui ambang ekonomi," kata Mentan Syahrul.
Kepala Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi berulangkali mengingatkan tentang hasil pengamatan menentukan pengendalian hama terkait informasi populasi serangga, intensitas penyakit, dan populasi tikus. Kemampuan memperkirakan populasi hama harus dimulai dengan belajar bagaimana menghitung sampel.
"Serangan hama dan penyakit bisa datang mendadak dan bersifat eksplosif, dalam waktu relatif singkat terjadi peningkatan populasi hama dan penyakit," kata Dedi.
Menurut Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati pihaknya berupaya maksimal mendukung pengembangan Food Estate Kalteng melalui Pelatihan Tematik Berbasis Korporasi Angkatan V. Fokusnya pada Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dengan konsep PHT dan PPT sebagai bagian dari Program Reguler Maksimum dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) di wilayah Kalimantan.
"BBPP Binuang mengupayakan kemampuan petani menerapkan inovasi berbasis spesifik lokalita didukung big data dalam mendukung Program Super Prioritas Nasional, Food Estate Kalteng, melalui aplikasi IT dan kearifan lokal," kata Yulia AK.
Menurutnya, 30 petani yang menjadi peserta pelatihan dari lima kecamatan di Kapuas Barat –Kapuas Barat, Pulau Petak,Kapuas Murung, Mentangai dan Kapuas Hilir– diajak pula beradaptasi dan mitigasi perubahan iklim terkait PHT dan PPT pada budidaya padi di lahan rawa.
"Pelatihan berupaya melatih petani untuk cepat tanggap dan cermat serta sigap menangani serangan hama di kawasan Food Estate Kalteng dengan pendekatan PHT dan PPT," kata Yulia AK. ***
Related News
Pascapemilu, Investor Global Kembali Pindahkan Portofolionya ke AS
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram
Mobil Baru Mahal,Gaikindo Ungkap Yang Bekas Penjualannya Meningkat
Distribusi Reksa Dana MONI II Kelas Income 2, Bank DBS Kolaborasi MAMI
IFG Gelar Research Dissemination 2024, Hadirkan Dosen Sejumlah PT
Sampai 19 November Rupiah Melemah 0,84 Persen dari Bulan Sebelumnya