Fore Coffee: Strategi Inovasi untuk Memimpin Industri F&B Indonesia
Kiri-kanan: Vico Lomar - CEO, Mohammad Fahmi Rachmattulah - Director of Strategy and Corporate Development, Pie Chen - CFO, dan Matthew Ardian - CMO. Dok. Ist.
EmitenNews.com -
Fore Coffee, brand coflee chain premium aflordable terkemuka di Indonesia, terus memperkuat posisinya sebagai pelopor dalam industri kopi nasional melalui strategi inovasi yang terukur dan ekspansi berkelanjutan. Pada acara media gathering yang berlangsung di kantor pusat Fore Coffee di Jakarta, perusahaan melaporkan hasil kinerjanya sepanjang tahun. Termasuk pencapaian penting, inisiatif inovasi, serta komitmennya dalam membawa budaya kopi Indonesia ke dunia.
Menanggapi Perubahan Pasar dan Tren Konsumsi
Indonesia, dengan pertumbuhan pasar kopi yang pesat, menjadi salah satu pemain utama di industri global. Menurut laporan Redseer Analisis, pasar kopi Indonesia diproyeksikan tumbuh dengan compound annual growth rate (CAGR) sebesar 11% hingga 2030.
Menanggapi tren ini, Fore Coffee fokus menyediakan produk kopi berkualitas tinggi. Mulai dari Fore Classic Coffee dan Fore Signature Coffee hingga berbagai inovasi musiman serta kolaborasi yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Dalam keterangannya Rabu (11/12/2024), CEO Fore Coffee, Vico Lomar, menegaskan, strateginya mengintegrasikan inovasi, keterlibatan komunitas, dan keunggulan operasional untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan, tidak hanya dalam volume tetapi juga kualitas pengalaman konsumen.
Sebagai pionir pergeseran tren konsumsi kopi yang dikenal sebagai third wave coffee movement, Fore Coffee hadir untuk menjawab perubahan preferensi masyarakat urban Indonesia yang semakin menyukai kopi roasted out-of-home.
Inisiatif ini merupakan hasil ideasi Willson Cuaca, Managing Partner & Co-Founder East Ventures, bersama Otten Coffee, salah satu perusahaan portofolio East Ventures, dengan visi menghadirkan pengalaman ngopi yang personal, premium, dan terjangkau.
Ekspansi Fore: Menghubungkan Nusantara Lewat Kopi
Sejak pendiriannya pada 2018, Fore Coffee telah berkembang pesat dengan membuka 217 gerai yang tersebar pada 43 kota di Indonesia dan Singapura per September 2024.
Tahun 2024 menjadi tonggak penting dengan ekspansi terbesar sejak pandemi Covid-19, perusahaan mencatat pertumbuhan year-on-year tertinggi dengan membuka 61 gerai baru. Termasuk ?agship store yang dirancang sebagai social hub, memberikan kesempatan bagi konsumen untuk menikmati pengalaman yang lebih berarti saat bersosialisasi.
Dengan strategi ekspansi tiga tingkat, Fore Coffee hadir di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, dan Yogya (Tier 1), ibu kota provinsi (Tier 2), hingga kota besar lainnya di berbagai provinsi (Tier 3), untuk memperluas jaringan gerainya ke seluruh Indonesia.
Upaya ini menunjukkan komitmen Fore Coffee untuk menjangkau masyarakat di seluruh penjuru negeri, tidak terbatas pada Pulau Jawa, demi memperkuat hubungan dengan konsumen di berbagai daerah.
Ekspansi ini terdiri atas 9 ?agship outlet yang juga berperan sebagai social hub dan didesain untuk menawarkan pengalaman yang unik dan berkesan untuk para konsumen. Outlet ini tersebar di Jawa-Bali, Sulawesi, dan Kalimantan.
Ada pula medium store outlet yang berlokasi strategis yang menyediakan akses mudah dan nyaman untuk konsumen. Terdapat 111 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. Tercatat per tahun 2024, Fore Coffee juga membuka 97 satellite outlet yang mengimplementasi konsep grab-and-go.
Tak hanya itu, Fore Coffee juga mengedepankan praktik keberlanjutan dalam operasional bisnisnya. Mulai dari penggunaan kemasan yang ramah lingkungan hingga pemberdayaan petani.
Salah satu inisiatif terbaru adalah "Pak Tani Ngopi di Jakarta" untuk mendukung petani kopi Jawa Barat, salah satu pemasok biji kopi Fore Coffee, dengan pelatihan dan pengembangan pemasaran. Ini mencerminkan komitmennya terhadap pemberdayaan komunitas lokal dan keberlanjutan di masing-masing daerah.
Related News
Hati-Hati, IHSG Bakal Tersapu Koreksi
Dukung Teman Difabel Jadi Barista, Generali Indonesia Gaungkan DEI
IHSG Ditutup Naik Tipis, Dua Emiten Tambang Boy Thohir Drop
BI: Inflasi Diperkirakan Meningkat pada Januari 2025
Didukung Sektor Properti, IHSG Bertahan di Atas 7.500 di Sesi I
Kadin Dukung Pemberian Insentif Fiskal Bagi Industri Otomotif