Fund Manager Asing Borong Saham TUGU, Ini Dalihnya

Screen perdagangan saham di BEI
EmitenNews.com - Berbagai katalis positif menjadi alasan utama perusahaan pengelola investasi global mengakumulasi saham PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance/TUGU) di sepanjang 2025. Katalis tersebut termasuk kinerja yang solid dan valuasi yang atraktif.
Data Bloomberg terbaru menunjukkan bahwa Pharus Management Lux, SA serta Dimensional Fund Advisors LP menjadi dua manajer investasi asing yang getol mengakumulasi saham TUGU sepanjang tahun 2025.
Pharus Management Lux SA berdomisili di Luxembourg tetapi merupakan bagian dari perusahaan investasi asal Swiss bernama Pharus Management SA. Lembaga keuangan ini terpantau memborong 796.000 saham TUGU di tahun 2025.
Sementara itu, Dimensional Fund Advisors yang juga merupakan perusahaan investasi penyedia produk reksadana yang dapat diperdagangkan (Exchange Traded Fund/ETF) turut memborong saham TUGU sebanyak 660.000 saham.
Sebagai informasi, Dimensional Fund Advisors yang berbasis di Texas, Amerika merupakan salah satu pengelola dana investasi dengan aset kelolaan bernilai jumbo mencapai USD 677 miliar atau hampir Rp 11.100 triliun dengan asumsi kurs Rp 16.250/USD.
Selain dua perusahaan investasi di atas, pengelola dana lain asal Finlandia bernama JOM Fund Management juga tercatat menjadi salah satu pemegang saham institusi terbesar anak usaha Grup Pertamina tersebut. Data Bloomberg menunjukkan, JOM Fund Management menggenggam 30 juta saham TUGU.
Ryan Santoso dari BCA Sekuritas menjelaskan bahwa meskipun nilai kapitalisasi pasar TUGU termasuk ke dalam saham small and midcap, tetapi masih digemari oleh investor asing.
"Untuk kategori small and midcap, TUGU digemari oleh foreign fund karena punya tiga karakteristik utama yaitu valuasi murah, konsisten bagi dividen dengan yield yang atraktif serta dibandingkan dengan peers di sektor asuransi, likuiditas transaksinya paling baik" ujarnya.
Dalam kondisi transisi implementasi Peraturan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) 117, TUGU masih mampu mencatatkan hasil jasa asuransi sebesar Rp 227 miliar pada kuartal I-2025 atau tumbuh 9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Marjin asuransi masih tebal, bahkan dengan penerapan PSAK 117 di tahun 2025 ini, posisi keuangan TUGU solid. Secara konsolidasi, asset dari emiten anak BUMN Pertamina ini telah mencapai Rp 30 triliun dan ekuitas tembus Rp 11 triliun. Terdapat kenaikan ekuitas akibat dampak penerapan psak 117 tersebut, sehingga dengan harga sekarang tetapi ekuitas naik secara valuasi dari sisi Price to Book Value/PBV turun dan semakin atraktif" tambahnya.
Ryan juga menambahkan bahwa dengan rasio PBV TUGU saat ini di 0,33x yang masih jauh di bawah rasio PBV industri keuangan terakhir di 1,82x menunjukkan bahwa saham TUGU termasuk undervalued tidak hanya untuk sektor keuangan tetapi juga industri asuransi umum.
Sementara itu mengacu pada data broker, beberapa sekuritas yang getol mengakumulasi saham TUGU antara lain Panin Sekuritas, Mandiri Sekuritas dan Sinarmas Sekuritas.
Related News

IHSG Ditutup Anjlok 1,74 Persen, Ini Pengaruhnya

PINTU Rilis Auto DCA, Bisa Nabung 50 Aset Kripto Sekaligus

Industri Kerajinan Mampu Ekspor Senilai USD679,02 Juta di 2024

Seluruh Sektor Tumbang, IHSG Anjlok 1,70 Persen di Sesi I

Pramono Ungkap Bank Jakarta IPO Tahun Depan

Perang Memanas, IHSG Menuju Level 6.850