EmitenNews.com - Saham PT Bank Jago (ARTO) melonjak 103 persen sepanjang November 2023, memimpin pergerakan saham perbankan. Fundamental solid, dan kolaborasi dengan ekosistem menjadi faktor pendukung pergerakan saham perseroan. Katalis positif lainnya inklusi Jago ke indeks MSCI pertenganan November 2023 lalu. 


Berdasar data dari Bursa Efek Indonesia, saham Bank Jago ditutup di level Rp3.200 pada 30 November 2023, menguat 103 persen. Kenaikan itu, merupakan tertinggi dibanding 46 saham emiten perbankan lainnya.  Peningkatan harga saham itu, merupakan apresiasi pelaku pasar terhadap kinerja Bank Jago terus melonjak. 


Lompatan kinerja Bank Jago ditopang inovasi produk, dan kolaborasi dengan mitra strategis. ”Kami bersyukur harga saham Bank Jago terus menunjukkan perbaikan, dan apresiasi atas kinerja Bank Jago terus meningkat setiap kuartal. Mudah-mudahan ke depan valuasi atau harga saham Bank Jago akan meningkat,” harap Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung, dalam acara Public Expose Live 2023, pekan lalu.


Secara umum, Bank Jago mampu mencetak laba bersih Rp50 miliar per September 2023, meningkat 24 persen secara tahunan. Perolehan laba itu, didukung  pendapatan bunga bersih mencapai Rp1,2 triliun, naik 23 persen (year on year). Sisi penyaluran kredit, Bank Jago mencetak pertumbuhan kredit 33 persen menjadi Rp10,9 triliun dengan kualitas kredit sangat baik. Di mana, rasio kredit bermasalah atau non performing loan berada di posisi 1,2 persen.


Lalu, sisi pendanaan, Bank Jago mampu menghimpun dana pihak ketiga (DPK) Rp10,3 triliun, tumbuh 41 persen (year on year). Dari jumlah DPK itu, 73 persen dari dana murah atau current account saving account (CASA). Kinerja pendanaan impresif itu ditunjang performa aplikasi Jago sampai Oktober 2023 mampu mendatangkan 7,6 juta nasabah, melonjak dari posisi akhir 2022 sebanyak 5,1 juta nasabah.


Pelaku pasar menilai pergerakan saham Bank Jago saat ini berbeda dengan 2-3 tahun sebelumnya. Dia menilai pergerakan saham Bank Jago saat ini didukung dengan kinerja fundamental solid. Model bisnis dengan menggunakan teknologi, pengembangan produk inovatif, dan kolaborasi dengan ekosistem telah membuahkan hasil positif. Periode 2020-2021, Bank Jago baru lahir, dan sekadar berubah nama dari Bank Artos. 


Saat ini, Bank Jago sudah bisa membuktikan diri bahwa model bisnis memanfaatkan ekosistem digital itu proven. Maka tidak heran bila fundamental Bank Jago saat ini terlihat solid. Dengan kinerja solid, tidak mengherankan bila saham Bank Jago naik kelas dari papan saham pengembangan ke papan saham utama mulai 30 November 2023. Sebagaimana diketahui, papan utama adalah papan pencatatan saham untuk calon emiten/emiten perusahaan besar, dan telah memiliki rekam jejak keuangan baik.


Selain itu, saham Bank Jago secara resmi telah masuk indeks MSCI Small Caps. Sejak diumumkan pada 14 November 2023, saham Bank Jago mengalami peningkatan harga maupun aktivitas perdagangan saham pesat. Berdasar data BEI, volume perdagangan saham 53 juta lembar sepanjang November 2023, naik 221 persen dibanding rata-rata sepanjang Oktober 2023. Selain itu, nilai transaksi juga secara rata-rata mencapai Rp139 miliar, melonjak 375 persen  dibanding posisi Oktober 2023. 


Saham Bank Jago sempat keluar dan sekarang masuk lagi menjadi konstituen indeks MSCI. Itu membuktikan likuiditas transaksi Bank Jago masih terjaga, dan berbagai kriteria seperti market cap dari free float kembali terpenuhi. “Sesuai ekspektasi, saat cut off, asing masuk dan volume pembelian juga meningkat. Hal tersebut sebagai konsekuensi dari inklusi saham MSCI,” tegas Abdul Azis analis Kiwoom Sekuritas. 


Berdasar data RTI, net buy investor asing pada 30 November 2023 atau tanggal inklusi ke indeks MSCI Small Cap, dan tanggal perpindahan ke papan saham utama mencapai Rp71 miliar. Secara kumulatif, sepanjang November 2023, net buy telah mencapai Rp102 miliar.


Top gainers saham perbankan November 2023 yaitu Bank Jago (ARTO) Rp3.200, alias melesat 103,17 persen. Bank Neo (BBYB) Rp334, atau surplus 49,11 persen. Bank Raya Indonesia (RAYA) Rp294, naik 31,25 persen. Allo Bank (BBHI) Rp1.445, melonjak 20,92 persen. (*)