EmitenNews.com - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) mengumumkan penundaan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang seharusnya dilaksanakan pada Kamis, 24 Oktober 2024. 

Penundaan ini dilakukan karena adanya tambahan permintaan informasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan Surat OJK No. S465/PM.023/2024 tertanggal 17 Oktober 2024. RUPSLB tersebut dijadwalkan ulang menjadi Senin, 28 Oktober 2024.

Corporate Secretary & Legal GMFI, Rian Fajar Isnaeni, menyatakan bahwa tempat pelaksanaan RUPSLB akan tetap dilaksanakan di ruang Auditorium, Gedung Manajemen Garuda, Lantai Dasar, Garuda City, Area Perkantoran Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.

 "Rapat juga akan diselenggarakan secara online melalui platform eASY.KSEI. Waktu pelaksanaan pukul 09.00 WIB hingga 11.00 WIB," ujar Rian dalam keterbukaan informasi publik yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia pada Rabu, 23 Oktober 2024.

RUPSLB tersebut akan membahas dua mata acara utama. Pertama, permohonan persetujuan kepada pemegang saham terkait rencana Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau right issue. 

Seperti diketahui Garuda Indonesia (GIAA) sebagai pengendali dengan 89,1 persen saham perseroan akan mengeksekusi right issue secara non-tunai alias inbreng. Yaitu, menyerahkan aset berupa bangunan, sarana pelengkap, mesin pelengkap bangunan berupa hanggar, dan bangunan penunjang lainnya. 

Antara lain banggunan hanggar I,II,III, dan annex I,II,III, dan fasilitas pendukung berupa bangunan-bangunan penunjang lainnya, sarana pelengkap seperti perkerasan driveway, pagar, dan mesin pelengkap bangunan. Seluruh aset itu berada di area Garuda Maintenance Facility Bandara Soekarno Hatta.

Setoran aset dengan cara inbreng itu, berdasar laporan penilaian aset oleh KJPP Fuadah, Rudi dan Rekan, senilai Rp418,28 miliar per 30 Juni 2024. Dana right issue itu, perseroan akan memperoleh aset dari Garuda Indonesia. Lalu, sisa dana untuk modal kerja guna mendukung kegiatan usaha perseroan. 

Menyusul transaksi itu, perseroan akan lebih fleksibel dalam penggunaan, perbaikan, dan pengelolaan aset berhubungan dengan kegiatan usaha, dan pendukungnya. Perseroan dapat melakukan optimalisasi aset yang mendukung pengembangan kegiatan usaha.

Adanya potensi penambahan dana dari penerbitan saham yang dapat digunakan untuk penambahan modal kerja (working capital). Selain itu, adanya penghematan yang muncul dari pembayaran biaya kontribusi penggunaan aset Garuda Indonesia yang sebelumnya disewa oleh perseroan.

Pelaksanaan right issue akan memberi dampak langsung berupa peningkatan aset tetap perseroan sejumlah Rp418,28 miliar dari penyertaan modal non-tunai berupa aset Garuda Indonesia. Selain dari aset tetap, right issue juga akan berdampak pada peningkatan posisi kas dan setara kas dengan partisipasi pemegang saham lainnya. 

Selain itu, dampak pelaksanaan right issue terhadap pemegang saham perseroan yang tidak menggunakan haknya merupakan dilusi atas persentase kepemilikan saham dalam perseroan maksimal 29,36 persen. Itu apabila seluruh right issue yang diterbitkan perseroan dilaksanakan pemegang yang berhak.