EmitenNews.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024 secara online dan offline pada Rabu (26/6). 

RUPST ini dihadiri oleh 91 pemegang saham atau 100% dari jumlah pemegang saham yang memiliki hak suara, dan menyetujui seluruh lima agenda rapat.

Agenda yang disetujui meliputi persetujuan atas Laporan Tahunan termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2023, persetujuan Penyisihan Cadangan Wajib Perseroan Tahun Buku 2023, penunjukan Akuntan Publik Perseroan untuk Tahun Buku 2024, pengangkatan dan penetapan honorarium bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan masa jabatan 2024-2028 serta pemberian uang jasa pengabdian bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan yang berakhir masa jabatannya, dan perubahan Anggaran Dasar Perseroan.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman, dalam paparannya menyampaikan bahwa aktivitas pasar tahun 2023 terus bertumbuh positif. Hal ini tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai level 7.272,797 pada 29 Desember 2023, meningkat 6,2% dari posisi akhir tahun 2022. Nilai kapitalisasi pasar pada 29 Desember 2023 tercatat Rp11.674 triliun, naik 23% dibandingkan posisi akhir tahun 2022 yang sebesar Rp9.499 triliun. 

Namun, beberapa indikator menunjukkan penurunan. Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) turun 27% menjadi Rp10,7 triliun dari Rp14,7 triliun pada akhir tahun 2022. Frekuensi transaksi harian turun 9,7% menjadi 1,18 juta kali transaksi, dan rata-rata volume transaksi harian turun 17,3% menjadi 19,8 miliar saham.

 "Meskipun mayoritas aktivitas transaksi di pasar saham mengalami penurunan, beberapa indikator perdagangan masih mencatatkan rekor baru, yakni kapitalisasi pasar tertinggi pada 28 Desember 2023 yang mencapai Rp11.762 triliun, serta volume transaksi harian tertinggi yang mencapai 89 miliar lembar saham pada 31 Mei 2023," jelas Iman.

Iman juga menyebutkan adanya penambahan 1,8 juta investor baru pada tahun 2023, meningkat sebesar 18% dibandingkan tahun 2022. Partisipasi investor ritel tetap terjaga, diiringi dengan meningkatnya partisipasi dari investor institusi. Hingga 21 Juni 2024, jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 13 juta. 

"Hal ini mencerminkan keyakinan investasi di pasar modal Indonesia masih terjaga meski dihadapkan pada situasi ekonomi global dan domestik yang penuh ketidakpastian," pungkas Iman.

Selain itu, pemegang saham juga menyetujui pengangkatan anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk masa bakti 2024-2028, yaitu Nurhaida sebagai Komisaris Utama, Yozua Makes, Mohamad Oki Ramadhana, Karman Pamurahardjo, dan Lany Djuwita sebagai Komisaris.