EmitenNews.com - Pemerintah kembali memperbarui data pandemi Covid-19. Hari ini tambahan kasus infeksi virus Corona, atau coronavirus disease 2019 (Covid-19), lebih kecil dari kasus baru kemarin. Per Ahad (18/9/2022), Indonesia mencatat 1.683 kasus baru Covid-19. Bandingkanlah dengan Sabtu (17/9/2022), yang bertambah  2.079 kasus. Mari terus menegakkan protokol kesehatan (prokes).


Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan data terbaru pandemi Covid-19 itu, sesuai informasi yang dirangkum dalam 24 jam terakhir, mulai Sabtu (3/9/2022) siang hingga Ahad (4/9/2022), pukul 12.00 WIB. Masyarakat bisa mengakses data tersebut melalui laman https://covid19.go.id/, atau situs resmi Kementerian Kesehatan, kemkes.go.id, yang setiap sore diperbarui.


Dengan tambahan sebanyak 1.683, sehingga akumulasi pasien positif  terhitung sejak Maret 2020 sampai hari ini, di Tanah Air mencapai 6.408.806 orang.


Jumlah itu terhitung sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya penderita infeksi virus yang awalnya dikabarkan berasal dari Wuhan, Hubei, China itu, di Indonesia, Senin (2/3/2020). Kasus perdana ini, menimpa pasangan ibu dan anak perempuannya, warga Kota Depok, Jawa Barat.


Sejak kasus pertama tersebut, jumlah penderita infeksi virus SARS-CoV-2 di Tanah Air terus bertambah, sampai hari ini. Pandemi Covid-19 bahkan sudah menjadi momok menakutkan, seperti yang juga terjadi di berbagai belahan dunia lainnya.


Sementara itu, berdasarkan laporan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, ada 1.667 orang yang sembuh dari Covid-19 pada hari ini. Dengan begitu mereka yang dinyatakan terbebas dari Covid-19 telah mencapai 6.223.056 jiwa.


Sayangnya, jumlah pasien yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 juga masih bertambah. Satgas Covid-19 melaporkan, total akumulatif kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia hingga kini mencapai 157.892 jiwa. Kenaikan tersebut terjadi setelah ada penambahan 8 pasien yang tutup usia pada hari ini.


Dengan perkembangan yang ada, pemerintah meminta masyarakat memiliki tanggung jawab yang tinggi dan kolektif untuk mematuhi protokol kesehatan. Karena untuk menekan wabah Corona, dimulai dari menekan angka penularan.


Untuk itu, pemerintah menekankan pentingnya perilaku 5M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.


Berdasarkan banyak penelitian, rajin mencuci tangan bisa menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus Corona sebesar 35 persen.


Sementara memakai masker bisa mengurangi risiko penularan virus Corona hingga 45 persen kalau memakai masker kain. Sementara kalau menggunakan masker medis, risiko penularan berkurang hingga 75 persen.


Jadi, mari terus menegakkan protokol kesehatan secara ketat. Ini penting, untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19, yang telah melanda negeri kita sejak Senin, 2 Maret 2020, saat kasus perdana diumumkan Presiden Jokowi.


Setelah itu kita berharap virus SARS-CoV-2 ini, enyah dari Tanah Air. Dengan begitu kita semua bisa kembali hidup normal seperti ketika pandemi Covid-19 belum melanda Negeri tercinta ini. ***