EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menunjukkan tren pelemahan hingga akhir sesi pertama pada perdagangan Rabu (25/9). Pada pukul 12.00 WIB, IHSG tercatat melemah sebesar 97,505 poin atau turun 1,25% ke level 7.680,986.

Penurunan IHSG dipicu oleh pelemahan di sebagian besar indeks sektoral. Sektor keuangan menjadi sektor dengan penurunan paling tajam, merosot 1,78% di akhir sesi pertama. Diikuti oleh sektor transportasi dan logistik yang turun 1,44%, sektor perindustrian yang melemah 1,09%, serta sektor properti dan real estate yang turun 0,83%.

Sektor infrastruktur juga mencatat penurunan sebesar 0,72%, diikuti sektor barang konsumsi primer yang turun 0,63%, sektor energi yang melemah 0,25%, dan sektor barang konsumsi non-primer yang turun tipis 0,07%.

Namun, di tengah pelemahan tersebut, sektor teknologi justru mencatat penguatan terbesar dengan naik 1,3% hingga sesi pertama berakhir. Sektor barang baku juga menguat 1,19%, disusul sektor kesehatan yang naik 0,23%.

Total volume transaksi saham di bursa mencapai 19,9 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp11,21 triliun. Sebanyak 352 saham mengalami penurunan harga, sementara 215 saham menguat dan 219 saham stagnan.

Di jajaran saham LQ45, beberapa saham mencatat penurunan terbesar, seperti PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yang turun 5,28%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang merosot 4,52%, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang melemah 4,38%.

Di sisi lain, saham yang mencatat kenaikan terbesar antara lain PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) yang naik 4,35%, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang menguat 3,69%, serta PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang naik 3,42%.

Saham-saham yang yang mengalami kenaikan harga diantaranya PTRO sebesar Rp1.225 menjadi Rp14.950 per lembar dan MLPT sebesar Rp430 menjadi Rp4.760 per lembar serta BYAN sebesar Rp200 menjadi Rp16.675 per lembar.

Saham-saham yang mengalami penurunan harga diantaranya DSSA sebesar Rp525 menjadi Rp40.550 per lembar dan DCII sebesar Rp425 menjadi Rp53.575 per lembar serta LIFE sebesar Rp400 menjadi Rp9.000 per lembar

Saham-saham yang teraktif diperdagangkan diantaranya BBRI sebanyak 71.580 kali senilai Rp2,25 triliun kemudian BSBK sebanyak 50.820 kali senilai Rp39,1 miliar dan PSAB sebanyak 29.939 kali senilai Rp76,1 miliar.