IHSG Anjlok 1,39 Persen di Sesi I, Sektor Ini Pemicunya
Ilustrasi gambar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI)
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus mengalami tekanan hingga akhir perdagangan sesi pertama hari ini, Rabu (5/6). Pada pukul 12.00 WIB, IHSG melemah 98,45 poin atau 1,39% ke level 7.000,862 di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Total volume transaksi bursa mencapai 11,09 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 6,29 triliun. Sebanyak 380 saham mengalami penurunan harga, 187 saham naik, dan 206 saham tetap tidak berubah.
Pelemahan IHSG ini didorong oleh mayoritas sektor saham. Sektor Barang Baku menjadi sektor dengan penurunan terdalam setelah anjlok 4,09% di akhir sesi pertama.
Disusul oleh Sektor Infrastruktur yang melemah 1,9%, Sektor Energi yang turun 1,39%, dan Sektor Perindustrian yang menurun 1,17%.
Selanjutnya, Sektor Teknologi melemah 0,96%, Sektor Barang Konsumen Non-Primer turun 0,49%, dan Sektor Barang Konsumen Primer melemah 0,35%. Kemudian, Sektor Properti & Real Estate melemah 0,16%, dan Sektor Transportasi dan Logistik turun 0,13%.
Di sisi lain, Sektor Kesehatan menjadi sektor dengan penguatan terbesar di sesi pertama setelah naik 0,3%, disusul oleh Sektor Keuangan yang menguat tipis 0,01%.
Top losers LQ45 pada sesi I hari ini adalah:
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) turun 6,79% menjadi Rp2.470.
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turun 6,22% menjadi Rp980.
- PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) turun 6,06% menjadi Rp620.
Top gainers LQ45 pada sesi i hari ini terdiri dari:
- PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) naik menjadi 3,1% Rp1.495.
- PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) naik 2% menjadi Rp3.060.
- PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik 1,31% menjadi Rp2.320.
Related News
Jaga Risiko, Fuji Finance Optimistis Tumbuh Berkelanjutan di 2025
Diversifikasi, PTRO Dirikan Entitas Usaha Sektor Kesehatan
MDIY Apresiasi Para Pelanggan, Ini Sebabnya
Harga Menukik, Pengendali Buang 15 Juta Saham HILL
Kas Gendut, AVIA Bungkus Dividen Entitas Usaha Rp50 Miliar
Dongkrak Kontribusi, RSGK Suntik Entitas Usaha Rp107,2 Miliar





