EmitenNews.com—IHSG sempat menutup gap ke 6865 bersamaan dengan koreksi Senin (30/1). Stochastic RSI melanjutkan penurunan dari overbought area, sementara MACD berpeluang membentuk death cross, jika IHSG breaklow 6830. Support terdekat di kisaran 6740-6770.
Head Of Research PHintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menyebut, IHSG diperkirakan masih akan bergerak sideways jelang rilis hasil FOMC The Fed pada 1 Februari 2023 waktu setempat. The Fed diperkirakan hanya menaikan sukubunga acuan sebesar 25 bps dalam pertemuan tersebut.
Sejalan dengan The Fed, Gubernur BI juga menyampaika petunjuk bahwa posisi sukubunga acuan BI saat ini dinilai sudah cukup untuk menurunkan inflasi inti di Indonesia. Kedua hal ini membangun keyakinan bahwa sukubunga acuan The Fed dan BI telah berada di kisaran level puncak.
Meski demikian, untuk dapat mendorong kenaikan harga saham yang sensitif pada sukubunga, terutama bank, properti dan otomotif nampaknya pasar masih menunggu konfirmasi stabilitas nilai tukar Rupiah yang saat ini cenderung bertahan di bawah level psikologis Rp15,000/USD.
Dengan demikian, saham-saham defensif masih menarik untuk beberapa hari kedepan, diantaranya INDF, MAPI, ICBP, KLBF dan UNVR. Speculative buy juga dapat diperhatikan pada HRUM, ADRO dan PTBA.
Related News
Kapitalisasi Pasar dan Nilai Transaksi Harian Kompak Turun Pekan Ini
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45