EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup jadi menguat 13,97 poin atau 0,18% ke level 7.812,13 pada akhir perdagangan Jumat (13/9) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 7.775 hingga batas atas pada level 7.828 setelah dibuka pada level 7.798.

Kenaikan IHSG didorong oleh penguatan di enam sektor. Sektor teknologi menjadi pendorong utama dengan kenaikan terbesar mencapai 4,46%, diikuti oleh sektor kesehatan yang naik 0,69%, dan sektor barang konsumen non-primer yang menguat 0,65%.

Di sisi lain, sektor energi mengalami pelemahan terdalam dengan penurunan 0,65%, disusul sektor properti yang turun 0,52%, dan sektor barang baku yang melemah 0,33%.

Pada perdagangan hari ini, sebanyak 244 saham mencatatkan kenaikan, 328 saham mengalami penurunan, dan 225 saham lainnya stagnan. Volume perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia hari ini tercatat sebanyak 24,35 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp27,07 triliun. 

Saham-saham unggulan yang masuk dalam daftar top gainers di indeks LQ45 antara lain PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang naik 2,42%, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang menguat 1,97%, dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang meningkat 1,67%. 

Sementara itu, saham yang masuk dalam daftar top losers LQ45 adalah PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yang turun 4,68%, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang melemah 2,17%, dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) yang menurun 2,06%.

Saham-saham yang yang mengalami kenaikan harga diantaranya DCII sebesar Rp5.900 menjadi Rp58.100 per lembar dan STTP sebesar Rp2.225 menjadi Rp16.425 per lembar serta LIFE sebesar Rp1.050 menjadi Rp7.275 per lembar.

Saham-saham yang mengalami penurunan harga diantaranya GEMS sebesar Rp475 menjadi Rp13.375 per lembar dan MFIN sebesar Rp440 menjadi Rp2.700 per lembar serta KARW sebesar Rp340 menjadi Rp3.120 per lembar.

Saham-saham yang teraktif diperdagangkan diantaranya BSBK sebanyak 65.986 kali senilai Rp37,4 miliar kemudian PSAB sebanyak 35.022 kali senilai Rp95,4 miliar dan ADRO sebanyak 31.023 kali senilai Rp777,7 miliar.