EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan kemarin surplus 0,74 persen menjadi 7.437. Pasar domestik merespons positif data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) November 2024 di level 125.90 tumbuh dari edisi Oktober 2024 di kisaran 121.10. 

Pertumbuhan IKK itu, sejalan transisi pemerintahan baru berjalan lancar. Itu juga seiring enam sub-indeks mengalami penguatan. Salah satunya optimisme terhadap kondisi ekonomi saat ini. Secara teknikal, IHSG masih berada di atas MA200, diiringi pelebaran pada slope positif MACD. 

Oleh karena itu, IHSG akan bergerak dalam rentang 7.400-7.500 sepanjang perdagangan Selasa, 10 Desember 2024. Pasar global tengah menanti rilis data neraca dagang Tiongkok edisi November 2024 dengan perkiraan susut menjadi USD89 miliar dari level sebelumnya USD95,2 miliar. 

Menariknya, impor Tiongkok November 2024 diperkirakan surplus menjadi 3,60 persen Yoy, dibanding bulan sebelumnya mengalami kontraksi 0,23 persen Yoy. Peningkatan nilai impor Tiongkok akan berdampak positif pada kinerja ekspor Indonesia mengingat posisi Indonesia.

Pasalnya, Indonesia sebagai salah satu mitra dagang utama Tiongkok, terutama pada komoditas seperti batu bara, dan minyak sawit. Di sisi domestik, pasar menanti rilis data penjualan ritel Oktober 2024 diperkirakan sedikit menurun menjadi 4,50 persen Yoy, dibanding September 2024 dengan 4,80 persen Yoy. 

Meski penjualan ritel masih berada dalam rentang 4-5 persen, penurunan itu mencerminkan tren perlambatan telah berlangsung selama beberapa bulan terakhir. Sektor makanan, dan bahan bakar tetap menjadi kontributor signifikan terhadap ketahanan ritel di tengah tantangan ekonomi, seperti inflasi, dan pelemahan daya beli masyarakat. 

Merujuk data dan fakta tersebut, Phintraco Sekuritas menyarankan para pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, Aneka Tambang alias Antam (ANTM), Adaro Minerals (ADMR), Gajah Tunggal (GJTL), Indocement (INTP), MAP Aktif (MAPA), dan PT PP (PTPP). (*)