IHSG Lanjut Menguat, Ini Rekomendasi Saham AMMN, TOWR, CPIN, ICBP dan BIRD

EmitenNews.com -Pada perdagangan Jumat (21/7), Bursa Wallstreet ditutup mixed pelaku pasar menanti rapat The Fed terkait arah kebijakan moneter AS. Bursa saham Asia ditutup variatif pelaku pasar mencermati langkah stimulus tambahan dari Pemerintah China dan menanti pertemuan The Fed.
Harga minyak mentah ditutup menguat ditengah kekhawatiran ketatnya pasokan minyak dunia setelah meningkatnya tensi RusiaUkraina dan rencana pemangkasan produksi minyak oleh Saudi.
IHSG ditutup menguat pada perdagangan Jumat (21/7), indeks penopang IDXTRAN (+1.49%), IDXHEALTH (+1.29%), IDXNCYC (+1.01%), dan IDXENER (+1.00%). Investor Asing mencatatkan Nett Buy IDR 2.87 Milyar.
“Diperkirakan hari ini Senin (24/7) IHSG berpotensi menguat dengan range 6750-6950 sektoral yang dapat Consumer, Transportation, Poultry, Tower, dan Metal Mining,” kata Dimas Analis Bahana Sekuritas, Senin (24/7/2023).
AMMN Terbentuk Inside Bar berpotensi terjadi penguatan • Area beli terbaik pada range 1850- 1900 • Stoploss jika Closing di bawah level 1825.
TOWR Terbentuk Throwback berpotensi melanjutkan penguatan • Area beli terbaik pada range 1050- 1075 • Stoploss jika Closing di bawah level 1030.
CPIN Berhasil Rebound dari Bottoming Area berpotensi terjadi penguatan • Area beli terbaik pada range 5100- 5250 • Stoploss jika Closing di bawah level 4970.
ICBP Berhasil Rebound dari Bottoming Area berpotensi terjadi penguatan • Area beli terbaik pada range 11500- 11750 • Stoploss jika Closing di bawah level 11350.
BIRD Dalam fase Riding berpotensi melanjutkan penguatan • Area beli terbaik pada renge 2400- 2450 • Stoploss jika Closing di bawah level 2350
Related News

IHSG Drop, Taspen Sebut Momentum Beli Saham

Drop 8 Persen, BEI Trading Halt Sistem Perdagangan, Lanjut 09:30 WIB

Investor Respons Perang Tarif, IHSG Susuri Zona Merah

Rawan Sell Off, IHSG Tinggalkan Level 6.000

Skema DAK Dongkrak Produktivitas dan Daya Saing Sentra IKM di Daerah

PLN Diminta Bangun Pembangkit Panas Bumi 40 MW di Maluku