EmitenNews.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini berpeluang untuk rebound. Sebagai informasi, indeks pada perdagangan kemarin ditutup terkoreksi pada level 7.007,05.
Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar mengatakan, secara teknikal peluang IHSG mengalami rebound masih terbuka, hal ini terlihat dari candle long legged doji & kondisi yang mendekati oversold.
“Trend bullish, selama di atas 6.932, berpeluang menuju 7.051-7.160. IHSG closing di bawah 5 day MA (7.064). Indikator MACD netral, Stochastic mendekati oversold. Selama di atas 6.930, berpeluang menuju (sebelumnya target 6.888 - 7.209 gap tercapai) next 7.160/7.257. Range breakout berada di 6.924 - 7.087,” ujar Andri dalam riset nya, Kamis (16/6).
Adapun level resistance pada perdagangan hari ini ada di level 7.031/7.087/7.117/7.160. Sementara untuk level support berada di 6.966/6.924/6.886/6.834. Perkiraan range 6.960 - 7.080.
Lebih lanjut, Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Leisyaputra menyampaikan, Indeks Dow Jones Industrial Average pada perdagangan kemarin ditutup menguat 1,00%, sementara S&P 500 naik lebih kuat 1,46%, bahkan indeks Nasdaq menguat sangat signifikan sebesar 2,50%.
“Penguatan terjadi setelah the Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin, tertinggi sejak tahun 1994. The Fed juga mengindikasikan akan adanya kenaikan sebesar 50 atau 75 basis poin pada pertemeuan berikutnya,” jelas Maxi.
Maxi menambahkan, bursa Eropa juga mencatat penguatan. Sementara bursa regional Asia Pasifik kemarin bergerak variatif. Beberapa bursa yang menguat adalah Shanghai Composite dan Hang Seng, sementata Nikkei dan BEi mencatat penurunan.
Sebagai informasi, China mengumumkan pertumbuhan produksi industri sebesar 0,7% YoY pada Mei 2022, dibandingkan bulan sebelumnya -2,9% YoY, jauh di atas perkiraan. Dari dalam negeri, Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan (balance of trade) sebesar USD2,9 miliar, dengan pertumbuhan ekspor 27% YoY pada Mei 2022, di bawah perkiraan.
Dengan kondisi pasar saat ini, investor dapat mencermati saham PT Bank Central Asial Tbk (BBCA) dengan rekomendasi speculative buy pada target 7.450/7.600 stop loss di bawah 7.250/7.025.
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha