IHSG Naik 0,22 Persen di Sesi I, 3 Saham Tambang LQ45 Penggeraknya

Screen perdagangan saham di BEI.
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga penutupan perdagangan sesi I hari ini Senin (19/5) naik 0,22% atau 15,61 poin ke level 7.122,14.
Sepanjang perdagangan IHSG di level terendah 7.085 dan level tertinggi 7.144.
Penguatan IHSG siang hari ini didorong naiknya enam indeks sektoral dari total 11 sektor di BEI.
Sektor yang naik paling tinggi adalah transportasi melesat hingga 2,89%, sektor energi 2,25%, sektor barang baku 1,85%, sektor perindustrian 0,30%, sektor infrastruktur 0,26% dan sektor barang konsumen primer 0,11%.
Total volume perdagangan saham siang ini mencapai 12,86 miliar dengan nilai transaksi sbesar Rp 7,49 triliun. Sebanyak 375 saham menguat, 230 saham melemah dan 199 saham tidak berubah.
Saham-saham yang yang mengalami kenaikan harga diantaranya UNIC sebesar Rp800 menjadi Rp9.125 per lembar dan AADI sebesar Rp425 menjadi Rp7.725 per lembar serta RDTX sebesar Rp375 menjadi Rp12.275 per lembar.
Saham-saham yang mengalami penurunan harga diantaranya MLPT sebesar Rp800 menjadi Rp30.175 per lembar dan CTBN sebesar Rp490 menjadi Rp4.500 per lembar serta SINI sebesar Rp360 menjadi Rp3.290 per lembar.
Saham-saham yang teraktif diperdagangkan diantaranya ADRO sebanyak 49.998 kali senilai Rp626,5 miliar kemudian DKHH sebanyak 34.283 kali senilai Rp49,3 miliar dan ANTM sebanyak 22.375 kali senilai Rp34,1 miliar
Top gainers LQ45 hingga sesi I hari ini, Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) 10,23% ke Rp 2.370 per saham, Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) 6,32% ke Rp 1.010 per saham dan Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) 5,94% ke Rp 2050 per saham.
Sedangkan Top losers di LQ45, Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) 5,41% ke Rp 700 per saham, Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) 2,00% ke Rp 2.450 per saham dan Pertamina Geothermal Tbk (PGEO) 1,57% ke Rp 1.250 per saham.
Related News

Cegah Pencucian Uang, PPATK Hentikan Puluhan Ribu Rekening Bank Pasif

Swasembada di Depan Pintu; Stok Beras Tembus 3,8 Juta Ton

Ekonom Mandiri Sebut Akselerasi 2025 Perlu Kolaborasi Erat

Asosiasi Logistik Dukung Permen Komdigi Atur 'Free Ongkir'

Rasio Kewirausahaan Indonesia Tinggi, Tapi Nilai Tambahnya Rendah

Waspada! IHSG Potensial Lakoni KoreksiĀ