EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound pada akhir perdagangan kemarin, Selasa (6/8). Tercatat, IHSG menguat 0,99 persen atau 69,561 poin ke 7.129,215 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Equity Research Analyst Alrich Paskalis Tambolang mengatakan, penutupan IHSG secara teknikal terdapat pelebaran negative slope pada indikator MACD dan indikator Stochastic RSI sedang mengalami death cross yang mengindikasikan potensi pelemahan. 

Sehingga apabila IHSG tidak mampu bertahan di atas level 7.100 maka berpotensi melemah menuju level support 7.050 di Rabu (7/8). “Dari sisi global, pasar menantikan rilis data Neraca Perdagangan Amerika Serikat (AS) yang dijadwalkan rilis Selasa (6/8) malam” kata Alrich.

Di mana, neraca perdagangan AS diproyeksi membaik menjadi defisit USD72,4 miliar di Juni 2024 dari defisit USD75,1 miliar di Mei 2024. Perkiraan tersebut mengindikasikan adanya perbaikan dari sisi ekspor AS yang akhir-akhir ini mengalami pelemahan. 

"Selain itu, pasar menantikan rilis data Neraca Perdagangan Jerman di bulan Juni 2024 (7/8) yang diperkirakan turun menjadi €23.5 miliar dari €24.9 miliar di Mei 2024," ungkapnya.

Kemudian dari sisi regional Alrich menilai pasar menantikan rilis data Neraca Perdagangan China di bulan Juli 2024 (7/8) yang diperkirakan turun tipis menjadi USD99 miliar dari USD99,05 miliar di Juni 2024. Perkiraan tersebut mengindikasikan adanya pelemahan aktivitas ekonomi di China. 

"Sementara dari sisi domestik, pasar tengah menantikan rilis data Cadangan Devisa Indonesia bulan Juli 2024 dengan perkiraan tidak banyak berubah dari data sebelumnya," ujarnya.

Dengan begitu,  Alrich merekomendasikan untuk mencermati saham JSMR, EXCL, ISAT, BRIS, dan BBTN.