IHSG Turun 0,68 Persen di Sesi I, PGAS, UNVR, BBRI Top Losers LQ45

Ilustrasi gambar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI)
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan signifikan hingga penutupan perdagangan sesi pertama pada hari Selasa (27/8). IHSG tercatat turun 51,442 poin atau 0,68% ke level 7.554,773 di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada sesi pertama ini, total volume transaksi di bursa mencapai 9,82 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 5,71 triliun. Sebanyak 306 saham mengalami penurunan harga, 251 saham menguat, dan 219 saham stagnan.
Pelemahan ini dipicu oleh beberapa sektor yang mengalami penurunan tajam. Sektor Keuangan menjadi yang paling terdampak dengan penurunan sebesar 1,59% pada akhir sesi pertama. Sektor Teknologi juga ikut merosot 0,74%, diikuti oleh Sektor Transportasi dan Logistik yang turun 0,63%, serta Sektor Barang Baku yang melemah 0,4%.
Selain itu, Sektor Barang Konsumen Primer mengalami penurunan 0,3%, Sektor Infrastruktur melemah tipis 0,07%, dan Sektor Energi turun sedikit 0,03%. Di sisi lain, Sektor Properti dan Real Estate mencatatkan kinerja terbaik dengan kenaikan 1,66%, diikuti oleh Sektor Barang Konsumen Non-Primer yang naik 0,69%, Sektor Perindustrian naik 0,27%, dan Sektor Kesehatan yang menguat 0,14%.
Beberapa saham yang masuk top losers di indeks LQ45 pada siang ini antara lain PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang turun 5,65%, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang melemah 2,98%, serta PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang turun 2,83%.
Sementara itu, saham yang masuk kategori top gainers di indeks LQ45 adalah PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang naik 3,74%, PT Harum Energy Tbk (HRUM) yang menguat 2,59%, dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang naik 1,42%.
Related News

OJK Cabut Ijin Indo Mitra Sekuritas (BD), Siapa Pemiliknya?

Pentingnya Jaga Etika Penagihan Kredit, OJK Bali Ingatkan Ini

Menkeu Atur Tata Cara Penjaminan dalam Pengembangan Listrik EBT

BEI Gelar Road to CMSE 2025, Ini Tujuannya

Permenperin 13/2025 Dirilis, Industri Wajib Lapor Data Berkala

BEI Tanggapi MSCI Soal Kriteria Baru Pemilihan Saham