Incar Rp80 Miliar, Segar Kumala Indonesia (BUAH) Tawarkan IPO Rp350-400 per Lembar

EmitenNews.com - PT Segar Kumal Indonesia (BUAH) akan melakukan penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO). Pada hajatan itu, calon emiten dengan sebutan lain SK Indonesia tersebut menawarkan kisaran harga Rp350-400 per lembar.
Menjajakan maksimal 200 juta lembar atau 20 persen dari total saham dicatatkan, SK Indonesia berpotensi meraup dana IPO maksimum Rp80 miliar. Masa book building pada 20 Juli-26 Juli 2022.
Berdiri pada 2017, SK Indonesia mengawali bisnis perdagangan dan distribusi buah-buahan segar di Jakarta, dan sekitarnya dengan mengusung merk SK. Kini, SK Indonesia telah mempunyai 9 cabang distribusi tersebar seluruh Indonesia. SK Indonesia beroperasi sebagai pedagang besar buah-buahan, dan daging unggas beku.
SK Indonesia mendapat pasokan produk tersebut dari Asia, Amerika, Eropa, dan Timur Tengah dengan kualitas terbaik, dan harga kompetitif. Produk dagangan SK Indonesia sudah melewati riset oleh purchasing team, kemudian dilakukan quality control untuk menjaga mutu, dan kualitas produk.
Setelah itu, barang disimpan sesuai karakteristik suhu, dan daya simpan. Buah berdaya simpan sangat pendek, akan dilakukan penjualan sebelum tiba. Saat barang tiba, bisa langsung dikirim ke pelanggan. Tipe buah lain, akan didistribusikan ke cabang distribusi untuk selanjutnya disimpan, dan dijual ke mitra di pelosok Indonesia.
SK Indonesia memiliki 3 jalur distribusi utama seperti Medan, Jakarta, dan Surabaya. Buah impor akan tiba pada 3 pelabuhan utama, untuk selanjutnya dikirim ke gudang penyimpanan cold storage tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Dan, Reliance Sekuritas Indonesia (RELI), bertindak sebagai penjamin emisi efek. (*)
Related News

Bantuan BRI Peduli Untuk Peternak di Desa BRILiaN Sukalaksana Garut

Private Placement 4,21 Miliar Lembar, Simak Ini Tujuan IPTV

Berbalik Drop 295 Persen, SDMU Kuartal I-2025 Defisit Rp93,58 Miliar

BTS Gulung Jutaan Helai, Saham BCIP Melaju Kencang

IDEA Tabur Sisa Dividen Rp0,5 per Lembar, Intip Jadwalnya

Rugi Bengkak 458 Persen, ARTI Kuartal I-2025 Defisit Rp1,99 Triliun