Indonesia Tuan Rumah IFTA 2023, Ini Pentingnya Ilmu Technical Analysis Untuk Berinvestasi
EmitenNews.com -Puluhan analis teknikal terkemuka dari luar dan dalam negeri berkumpul di Jakarta untuk mengikuti konferensi internasional. Sejak 1988, setiap tahunnya IFTA (International Federation of Technical Analyst) memilih dengan ketat negara yang akan menjadi tuan rumah International conference ini. Akhirnya pada tahun ini, Untuk pertama kali nya Indonesia melalui AATI (Asosiasi Analis Teknikal Indonesia) menjadi tuan rumah sebagai wujud nyata bahwa perekonomian serta investasi Indonesia disambut hangat dan diakui oleh kalangan investor dan pemerhati ekonomi dunia.
Dalam acara yang berlangsung 5-7 Oktober 2023 di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta conference kali ini mengusung tema “Unify The Diversity Towards Alpha” lebih dari 90 anggota dari berbagai negara berkumpul untuk berdiskusi, berbagi wawasan dan keahlian mereka dalam menghadapi situasi dunia keuangan yang berubah dengan cepat saat ini. Juga hadir Diaz Hendropriyono staf khusus presiden Indonesia dan Bapak Hilmar Firdaus MA, Ph.D selaku Dirjen Kebudayaan menyambut delegasi IFTA di Indonesia.
“Para analis teknikal Indonesia sejauh ini cukup on the track dan mungkin sudah diatas rata-rata secara keilmuan nya, bisa kita lihat ada 7 pembicara dari Indonesia di event ini. Pasca acara ini diharapkan iklim ekonomi dan image investasi tanah air terus dijaga dengan baik, agar bisa berjalan beriringan dengan meningkatnya kemampuan analis juga trader pasar modal dan derivatif Indonesia secara internasional” ujar Indrawijaya Rangkuti, Conference Director IFTA 2023, yang juga salah satu Board of Director IFTA kepada Media.
Prospek ekonomi kita ke depan rasanya secara tidak langsung atau secara langsung akan lebih baik, maka dari itu technical analysis bisa menjadi suatu disiplin ilmu penting dalam menentukan keputusan dalam kebijakan ekonomi. Lalu kedua, kemampuan meminimalisir tingkat resiko yang dimana kelebihan TA mampu mengukur pasar secara efisien dan efektif. Kedepannya sudah pasti technical analysis akan menjadi disiplin ilmu wajib dalam menganalisa dan mengambil keputusan transaksi keuangan dan kebijakan ekonomi
Indrawijaya Rangkuti selaku Conference Director IFTA 2023 menyatakan bahwa analisis teknikal basic mampu mendeteksi pergerakan trend pasar, bullish (naik), bearish (turun), dan sideways (datar), sebelum pergerakan pasar itu terjadi. Lalu di event Conference ini kita bisa lihat dari para speakers mempresentasikan bagaimana mengscale up disiplin ilmu technical analysis yang mampu melakukan Asset Location, mencari Alpha, membuat AI (Artificial Intelligent) bekerja dengan efektif dan efisien, ujar Dia. Ini sangat berpotensi untuk kalangan muda atau gen Z di tengah perkembangan zaman dan teknologi yang terus melaju.
Investasi saham & pasar derivatif cukup sangat populer akhir-akhir ini, hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya potensi keuntungan yang tinggi, mudah untuk di akses. Namun, keuntungan yang tinggi tentunya disertai risiko yang tinggi. Maka, seorang investor atau trader, sangat penting untuk memiliki ilmu pengetahuan dalam melakukan analisis saham & pasar derivative untuk meminimalisir resiko & memaksimalkan keuntungan (capital gain).
Analisis yang umumnya digunakan oleh para investor maupun trader adalah analisis fundamental dan teknikal. Secara umum, analisis fundamental digunakan untuk mengetahui tentang dasar-dasar ekonomi, neraca, laporan laba rugi, dan sebagainya. Analisis teknikal berkaitan dengan mempelajari kinerja sejarah pergerakan harga dengan mengukurnya kepada pergerakan harga di masa depan.
Bagi investor, technical analysis adalah pendekatan yang tepat untuk mengukur sentimen keseluruhan pasar. Sebab, analisis teknikal adalah visualisasi atau pendekatan matematis dari aksi jual-beli yang dilakukan pelaku pasar secara keseluruhan. Nah, pelaku pasar lain bisa menggunakan informasi-informasi tersebut untuk memilih keputusan dan mencari potensi profit dalam trading. Sehingga, memahami analisis teknikal bukanlah memahami ilmu sulap. Sesuai ucapan terkenal dari Benjamin Graham, "Pasar adalah mesin voting di jangka pendek, namun menjadi mesin penimbang dalam jangka panjang."
Technical analysis adalah metode yang berguna untuk memeriksa sentimen pasar dalam jangka panjang dan pendek. Sehingga, pendekatan ini akan berguna jika Sobat Cuan ingin mengetahui kondisi market dalam jangka panjang, menengah dan pendek.
Related News
2 Bulan Pemerintahan Prabowo, Salurkan Pembiayaan 30.000 Unit Rumah
Target Pemerintah, Indonesia tidak Lagi Impor Beras Mulai 2025
Polda Kalteng Ungkap Penyalahgunaan 2,5 Ton Pupuk Subsidi
Dewi Kam, Perempuan dalam Daftar Orang Terkaya RI Versi Forbes
Pemerintah Pastikan Libur Natal dan Tahun Baru 2025, Pasokan BBM Aman
UMR Kota Bekasi 2025 Rp5.690.752, Masih Tertinggi di Indonesia