IPO, Sinar Eka Selaras (ERAL) Tawarkan 20 Persen Saham Kepada Publik
Ki - Ka: Direksi / Board of Directors: 1. Direktur PT Sinar Eka Selaras Tbk., Suryawati, 2. Direktur Utama PT Sinar Eka Selaras Tbk., Djohan Sutanto, 3. Direktur PT Sinar Eka Selaras Tbk., Andre Tanudjaja. dok. ist.
EmitenNews.com - PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) atau Erajaya Active Lifestyle (EAL) melangsungkan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). ERAL menawarkan sebanyak-banyaknya 20% saham kepada publik. Dalam aksi korporasi ini, ERAL dibantu oleh PT BNI Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai joint lead underwriters.
Penawaran awal (bookbuilding) saham ERAL dijadwalkan pada 14 - 26 Juli 2023. Surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan dapat diperoleh pada 31 Juli 2023. Setelah itu, penawaran umum akan dilaksanakan pada 2-4 Agustus 2023, dan pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia pada 8 Agustus 2023.
Dana yang diperoleh dari IPO sekitar 37% akan digunakan untuk ekspansi bisnis eksisting, kemudian 13,75% untuk mendukung ekspansi bisnis baru, dan 49,25% akan digunakan sebagai modal kerja.
ERAL merupakan emiten yang terafiliasi dengan Erajaya Group serta bergerak di perusahaan penyedia solusi ritel dan distribusi multi brand terkemuka di Indonesia.
ERAL memiliki portofolio brand yang komprehensif di tiga segmen, yakni Accessories (Ecosystem), Internet of Things (IoT) serta sportswear, fashion dan outdoors.
Dalam rilisnya, Senin (1/7/2023), Direktur Utama PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) Djohan Sutanto mengatakan, IPO ini menjadi upaya ERAL untuk memaksimalkan competitive advantage perusahaan. Yakni memaksimalkan bisnis perusahaan yang sudah berjalan serta menangkap peluang-peluang baru di masa mendatang.
“ERAL merupakan pemain utama di industri ritel dan memiliki pasar luas di Indonesia. Kami juga memberikan solusi inovatif dan layanan luar biasa melalui portofolio produk gaya hidup aktif kelas dunia, didukung oleh jaringan Omni-Channel yang ada di seluruh Indonesia sehingga menjadi pilihan utama konsumen di Indonesia,” katanya.
Potensi Sektor Ritel
Djohan menyatakan, ERAL optimistis bahwa sektor ritel memiliki potensi besar untuk terus berkembang di Indonesia. Apalagi, hingga saat ini pertumbuhan ekonomi nasional terbesar masih ditopang oleh kegiatan konsumsi.
Hingga akhir kuartal I 2023, lebih dari 50% pertumbuhan ekonomi nasional dikontribusikan dari sektor konsumsi. Sementara itu mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), pada periode tersebut, sektor konsumsi mencatatkan pertumbuhan 4,54% year on year.
Hingga saat ini, ERAL telah memiliki berbagai portofolio brand papan atas untuk sejumlah segmen produk di sektor ritel. Pada segmen Accessories (ecosystem), ERAL membawahi berbagai brand produk papan atas, seperti Apple, Samsung, Huawei, Xiaomi, Playstation, Microsoft, JBL dan sebagainya.
Sedangkan di segmen Internet of Things (IoT), ERAL membawahi brand DJI, Garmin, GoPro, Marshall, Segway dan sebagainya.
Kemudian di segmen sportswear, fashion, dan outdoors, ERAL memiliki portofolio brand JD Sports, ASICS, serta Urban Adventure.
Menangkap Peluang di Masa Depan
Hingga akhir 2022, ERAL membukukan pendapatan Rp3,04 triliun dengan rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR) antara 2020-2022 sebesar 24,11%. Pencapaian tersebut berkat dukungan penjualan melalui 28 mono-brand store, 36 toko multi-brand store, 56 distribution centre, serta official stores di 3 platform e-commerce yaitu Tokopedia, Shopee, dan Blibli.
Selain itu, ERAL sebagai bagian dari Erajaya Group memiliki jangkauan kepada lebih dari 6,5 juta member MyEraspace yang ada di layanan e-commerce eraspace.com yang menawarkan beragam tingkatan hadiah dan manfaat eksklusif untuk memudahkan belanja bagi para pelanggan ERAL dan Erajaya. Hal ini juga turut membantu ERAL meningkatkan pendapatan.
Sementara itu, laba bersih ERAL pada akhir tahun lalu mencapai Rp184 miliar, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan antara 2020-2022 sebesar 58,60%.
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha