ISAT, Arsari Group, dan Northstar Bentuk FiberCo Rp14,6 Triliun
(ki-ka) : Hashim S. Djojohadikusumo Founder & CEO Arsari Group, Aryo P.S. Djojohadikusumo Deputy CEO & COO Arsari Group, Vikram Sinha President Director & CEO Indosat dan Nezar Patria Komisaris Utama Indosat usai penandatanganan perjanjian investasi pembentukan perusahaan patungan (joint venture) untuk membangun sebuah platform serat optik digital terkemuka di Indonesia (FiberCo) yang berlangsung hari ini, Selasa (23/12) di Jakarta. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indosat Ooredoo Hutchison (ISAT) bersama konsorsium meneken pembentukan usaha patungan (joint venture). Itu dilakukan untuk membangun sebuah platform serat optik digital terkemuka Indonesia (FiberCo). Konsorsium terdiri dari Arsari Group, dan Northstar Group.
Kemitraan strategis itu, menjadi tonggak penting dalam upaya bersama memperkuat tulang punggung digital nasional, kala ekosistem digital Indonesia tengah memasuki fase pertumbuhan krusial. Melalui kemitraan itu, seluruh elemen menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat konektivitas nasional, menghadirkan layanan digital berstandar global, dan mendukung percepatan transformasi digital Indonesia secara berkelanjutan.
Vikram Sinha, President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, menyebut kolaborasi itu berangkat dari visi jangka panjang yang sejalan. Memberdayakan Indonesia butuh kolaborasi kuat, dan ambisi jangka panjang dalam membangun infrastruktur digital. Melalui pendekatan agile dan asset-light, kemitraan dengan Arsari Group dan Northstar Group memungkinkan kami membangun platform serat optik independen bernilai tambah lebih tangguh, dan siap menghadapi kebutuhan layanan digital masa depan.
Inisiatif itu, debut Vikram mendukung transformasi Indosat menuju perusahaan berbasis AI, sekaligus berkontribusi bagi kemajuan industri dalam menghadirkan pengalaman digital berkualitas tinggi ke seluruh penjuru negeri. ”FiberCo akan berperan sebagai pemain infrastruktur AI yang berbeda, sekaligus menjadi katalis bagi kemajuan Indonesia sebagai bangsa digital,” urai Vikram.
Kemitraan itu dirancang untuk memberi manfaat nyata bagi Indonesia, Indosat beserta para pemegang saham, dan FiberCo sebagai entitas baru. Bagi Indonesia, inisiatif tersebut menjadi langkah penting dalam mewujudkan ambisi digital nasional melalui peningkatan kualitas layanan telekomunikasi, dan ketersediaan jaringan. Kemitraan itu, untuk memperluas jangkauan serat optik domestik, memperkuat tulang punggung digital nasional melalui kepemilikan bersama, dan tata kelola jangka panjang.
Upaya tersebut diharap dapat menopang pertumbuhan ekonomi berbasis AI, sejalan dengan visi Indonesia Emas, sekaligus memperluas konektivitas bagi masyarakat, dan pelaku usaha melalui model jaringan open-access. Bagi Indosat dan para pemegang saham, transaksi itu menghadirkan nilai strategis signifikan. Indosat akan mengalihkan aset serat optik ke FiberCo Raya dengan nilai sekitar Rp14,6 triliun.
Transaksi itu, memungkinkan Indosat memonetisasi aset tersebut sekaligus mempertahankan sekitar 45 persen kepemilikan FiberCo. Langkah strategis itu, penting bagi pertumbuhan bisnis Indosat di masa mendatang, dengan menggunakan dana hasil transaksi untuk pengembangan jaringan 5G, dan memperkuat fondasi AI Indosat. Langkah itu, sekaligus menegaskan fokus Indosat pada bisnis inti sebagai operator telekomunikasi terdepan berorientasi pada peningkatan pengalaman pelanggan, dan pengembangan solusi digital lebih luas.
Aryo P.S. Djojohadikusumo, Deputy CEO and COO Arsari Group, menegaskan komitmen jangka panjang Arsari Group dalam pembangunan nasional melalui infrastruktur digital. Melalui kolaborasi dengan Northstar dan Indosat, Arsari Group berkomitmen menjadi bagian dari tulang punggung fisik pada fase pertumbuhan Indonesia berikutnya.
”Infrastruktur digital akan mendukung produktivitas sektor usaha, memperluas inklusi digital, meningkatkan layanan publik, dan mendorong munculnya aktivitas ekonomi berbasis AI. Kemitraan itu, menandai perluasan portofolio Arsari Group ke sektor infrastruktur digital, dengan keyakinan konektivitas kini sama fundamentalnya bagi ketahanan ekonomi seperti halnya energi, dan logistik fisik,” ujar Aryo.
Lebih lanjut, kemitraan itu mencerminkan peran aktif sektor swasta dalam mendukung agenda pembangunan nasional. Meski konektivitas telah menjadi kebutuhan esensial, kesenjangan antara wilayah perkotaan, dan perdesaan masih menjadi tantangan. Partisipasi lintas pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta, menjadi kunci untuk menjembatani kesenjangan tersebut.
Kolaborasi itu, membuka ruang bagi swasta untuk melengkapi upaya pemerintah dalam memperluas jangkauan serat optik, mempercepat pemerataan digital inklusif, dan menciptakan peluang berkelanjutan hingga ke daerah pelosok. Nah, dari sisi implementasi, entitas baru itu mengoperasikan jaringan serat optik komprehensif, dan terintegrasi sepanjang lebih dari 86 ribu kilometer, mencakup jaringan backbone, kabel laut domestik, akses infrastruktur menghubungkan menara telekomunikasi, dan kawasan bisnis.
Dengan komposisi jaringan sekitar 45 persen Pulau Jawa, dan 55 persen luar Jawa, platform itu berperan strategis dalam mendorong konektivitas digital lebih merata. Sebagai entitas independen, FiberCo akan beroperasi dengan model open-access, menyediakan akses terbuka bagi berbagai penyedia layanan telekomunikasi untuk memaksimalkan pemanfaatan infrastruktur, dan mempercepat inklusi digital nasional.
Kemitraan strategis itu, menandai awal kolaborasi jangka panjang antara para pihak dalam memperkuat infrastruktur digital Indonesia, memperluas akses, dan mendukung transformasi digital nasional. Infrastruktur serat optik menjadi fondasi utama bagi layanan digital masa depan, dan pembentukan perusahaan patungan ini diharap meningkatkan kelincahan operasional, fleksibilitas finansial, potensi pertumbuhan jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan, dengan tetap menjaga efisiensi biaya, dan standar layanan tinggi.
Melalui kolaborasi itu, Indosat Group, Arsari Group, dan Northstar Group berkomitmen mendorong inklusi digital, meningkatkan kualitas layanan, mempercepat pengembangan ekonomi, teknologi Indonesia melalui pembangunan infrastruktur digital kelas dunia, dan kemitraan yang berkelanjutan. Citi bertindak sebagai penasihat keuangan eksklusif bagi Indosat dalam transaksi tersebut. Goldman Sachs bertindak sebagai penasihat keuangan eksklusif bagi Northstar Group dalam transaksi tersebut. (*)
Related News
MEJA Akuisisi 45 persen Saham Perusahaan Batubara Rp1,6 Triliun
Ini Tips dari BRI (BBRI) agar Aman Bertransaksi Perbankan Saat Nataru
ISAT Siapkan Skema Alih Aset Fiber Optik, Mau Ada Aksi Korporasi Baru?
Emiten Sawit TP Rachmat (TAPG) Tambah Plafon Kredit Jadi Rp300 Miliar
Kontrak 5 Tahun Rp5T, Emiten Energi Grup MNC Gandeng Anak Usaha UNTR
CDIA Kucurkan Pinjaman Rp1,59T ke Anak Perusahaan TPIA di Singapura





