EmitenNews.com - Jawa Barat harus bekerja keras dalam penanganan pandemi Covid-19. Pasalnya, provinsi yang dipimpin Gubernur Ridwan Kamil itu, kembali  menjadi penyumbang terbanyak kasus baru kasus infeksi virus corona, atau coronavirus disease 2019 (Covid-19), hari ini. Dari 9.528 tambahan kasus Covid-19, Jumat (18/3/2022) ini, sebanyak 2.156 kasus di antaranya sumbangan dari Jabar. Mari terus tegakkan protokol kesehatan, untuk menciptakan kekebalan komunitas.


Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan data terbaru pandemi Covid-19 itu, sesuai informasi yang dirangkum dalam 24 jam terakhir, mulai Kamis (17/3//2022) siang hingga Jumat, pukul 12.00 WIB. Masyarakat bisa mengakses data tersebut melalui laman https://covid19.go.id/, atau situs resmi Kementerian Kesehatan, kemkes.go.id, yang setiap sore diperbarui.


Dengan tambahan 9.528 kasus baru itu, total kasus infeksi virus yang awalnya dikabarkan berasal dari Wuhan, Hubei, China itu, di Indonesia, Jumat ini, menjadi 5.948.610 penderita. Jumlah itu terhitung sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan adanya penderita infeksi virus corona, di Indonesia, Senin (2/3/2020).


Kasus perdana ini, menimpa pasangan ibu dan anak, warga Kota Depok, Jawa Barat. Sejak kasus pertama tersebut, jumlah penderita infeksi virus SARS-CoV-2 di Tanah Air terus bertambah. Pandemi Covid-19 kini sudah menjadi momok menakutkan, seperti yang juga terjadi di berbagai belahan dunia lainnya.


Setelah Jawa Barat, daerah yang menjadi penyumbang terbanyak kasus infeksi virus Corona, Jumat ini, berturut-turut, DKI Jakarta: 1.516 kasus, Jawa Tengah: 1.039 kasus, Nusa Tenggara Timur: 722 kasus. Lalu, Jawa Timur: 661 kasus, Banten: 536 kasus, dan DI Yogyakarta: 500 kasus.


Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan, pasien sembuh hari ini, bertambah 25.827 orang, menjadi 5.549.220 penderita. Pasien meninggal bertambah 199 menjadi 153.411 jiwa.


Pemerintah menekankan pentingnya perilaku 5M –memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas. Berdasarkan penelitian, rajin mencuci tangan bisa menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus Corona sebesar 35 persen.


Sementara itu, jika rajin memakai masker kain, bisa mengurangi risiko penularan virus Corona hingga 45 persen. Kalau menggunakan masker medis, risiko penularan berkurang hingga 75 persen.


Jadi, mari terus menegakkan protokol kesehatan secara ketat. Ini penting, untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19, yang telah melanda negeri kita sejak Senin, 2 Maret 2020, saat kasus perdana diumumkan Presiden Jokowi.


Setelah itu kita berharap virus SARS-CoV-2 ini, enyah dari Tanah Air. Dengan begitu kita semua bisa kembali hidup normal seperti ketika pandemi Covid-19 belum melanda Negeri tercinta ini. ***