EmitenNews.com - Kementerian Perdagangan bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur kembali menggelar operasi pasar minyak goreng (migor) curah di Jawa Timur. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan stok barang kebutuhan pokok, khususnya migor untuk masyarakat kota Surabaya dan sekitarnya.
Kali ini, operasi pasar dilaksanakan di Pasar Larangan, Kabupaten Sidoarjo dan Pasar Wonokromo, Kota Surabaya. Total migor yang disalurkan Selasa (22/2) ini sebanyak 10 ton.
Sehari sebelumnya, pada Senin (21/2) mereka juga telah melaksanakan operasi pasar minyak goreng curah sebanyak 10 ton di Pasar Tambahrejo dan Pasar Pucang Anom, Surabaya, Jawa Timur.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan, yang memimpin langsung operasi pasar menjelaskan kegiatan ini merupakan upaya menyediakan pasokan migor curah murah bagi pedagang pasar. Sehingga mereka dapat menjual kembali ke masyarakat sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
"Kegiatan ini akan dilakukan secara kontinu untuk menjaga pasokan migor agar selalu tersedia bagi masyarakat di kota Surabaya dan sekitarnya,” ujarnya.
Mekanisme operasi pasar masih sama seperti sebelumnya, yakni penjualan langsung kepada pedagang eceran dengan ketentuan pembelian maksimal lima jeriken setiap pedagang dengan harga Rp10.500/liter atau setara Rp11.700/Kg.
“Pedagang yang menerima pasokan wajib menjual kepada konsumen akhir dengan harga Rp11.500/liter atau setara Rp12.800/kg sesuai HET yang berlaku,” ucapnya.
Oke memastikan pasokan migor, khususnya Provinsi Jawa Timur terpenuhi lebih dari kebutuhan masyarakat. Kemendag telah berkoordinasi dengan produsen, distributor, dan produsen pengemas di Jawa Timur untuk mengeluarkan seluruh stok migor agar segera disalurkan kepada pedagang pasar rakyat dan ritel modern di Jawa Timur, khususnya di 26 pasar pantauan Indeks Harga konsumen (IHK).
“Operasi pasar di Jawa Timur akan dilakukan secara bertahap dimulai di 26 pasar pantauan selama satu bulan dan selanjutnya akan dilaksanakan di seluruh pasar," jelas Oke.
Wilayah Jawa Timur akan dipasok migor lebih dari kebutuhan karena Provinsi ini mengamankan pasokan migor untuk wilayah Indonesia bagian timur.
Oke memberi peringatan kepada para produsen, distributor, dan produsen pengemas untuk segera mengeluarkan stok migor yang dimiliki dengan pengawasan dari tim Kemendag dan Dinas Perdagangan Provinsi dan Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
“Jika kami temukan pelaku usaha yang masih belum mengeluarkan stok migor, kami akan jemput dan distribusikan migor yang mereka miliki dengan kendaraan milik pemerintah. Biaya distribusi tersebut akan dibebankan kepada pelaku usaha yang menahan stok migor," tegasnya.(fj)
Related News
Indonesia, Tantangan Pemberantasan Korupsi Butuh Komitmen Pemerintah
Dari CEO Forum Inggris, Presiden Raih Komitmen Investasi USD8,5 Miliar
Menteri LH Ungkap Indonesia Mulai Perdagangan Karbon Awal 2025
Polda Dalami Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan
Ini Peran PTPP Dalam Percepatan Penyelesaian Jalan Tol Jelang Nataru
Keren Ini! Rencana Menaker, Gelar Bursa Kerja Setiap Pekan