EmitenNews.com - PT Jakarta Setiabudi Intl. Tbk (JSPT) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp400-500 miliar. Adapun dana tersebut akan bersumber dari hasil kombinasi antara kas internal dan pendanaan lain.

Direktur JSPT, Lie Erfurt Chandra Putra Asali menuturkan, Perseroan berencana melaksanakan beberapa proyek baru di tahun 2025, salah satunya adalah pembangunan kondominium residential di Bali.

Menurutnya, pengembangan bisnis tersebut dilakukan perseroan karena berdasarkan performance Bali pada past 2-3 tahun terakhir ini, Perseroan melihat demand untuk resindesial di Bali ini cukup meningkat. "Sehingga 2025 ini, kita merencanakan untuk ulai membangun residensial di Bali, yaitu Sanur di tanah yang kita miliki, yang belum kita bangun seluas 4,2 Ha," katanya.

Dengan demikian, kata Lie Erfurt Chandra Putra Asali menjelaskan bahwa salah satu alokasi capex tahun depan adalah proyek tersebut. Selain itu, Perseroan juga akan melakukan revitalisasi dari Bali Collection, di samping Nusa Dua Bali, di mana perseroan akan melakukan renovasi dan membuka area baru, untuk menambah revenue daripada Bali Collection.

"Disamping itu, untuk pembangunan keberlanjutan terutama di residential : Pur Botanical dan juga di Savanna Sumatera," imbuhnya.

Sebagai informasi, JSPT menyampaikan bahwa hingga kuartal ketiga tahun 2024, Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp1.722,7 miliar, atau meningkat secara signifikan sebesar Rp438,4 miliar atau 34% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp1.284,3 miliar. Pendapatan segmen usaha perhotelan meningkat sebesar Rp287,2 miliar atau 27% yang memberikan kontribusi yang sangat positif terhadap pendapatan JSPT.

Peningkatan pendapatan disegmen usaha perhotelan seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan domestik menjadi 15,1 juta dan wisatawan mancanegara menjadi 4,1 juta per Agustus 2024 yang berkunjung ke pulau Bali di mana JSPT memiliki 4 hotel di Sanur dan Nusa Dua. Disebutkan Laba bersih JSPT per September 2024 sebesar Rp236,5 miliar, mencatat kenaikan sebesar 14% dibandingkan dengan September 2023.