SSMS juga memastikan pengelolaan limbah dilakukan secara bertanggung jawab sesuai aturan perizinan Pemerintah Indonesia. Semua limbah hasil pengelolaan pabrik 100% digunakan kembali seperti pemanfaatan limbah cair (POME) dan jangkos untuk meminimalisir penggunaan pupuk kimia (pestisida).

 

Dengan pemanfaatan limbah sawit sebagai sumber energi alternatif tersebut, maka secara bertahap, SSMS bisa mewujudkan penanganan perubahan iklim dan kemandirian energi. Tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan energi internal, namun juga dapat membantu kebutuhan listrik pada masyarakat desa-desa sekitar perusahaan.

 

Untuk mencegah atau meminimalisir risiko dan dampak apabila terjadi kebakaran hutan, SSMS secara aktif memantau titik api, menerapkan sistem peringatan dini dan deteksi dini serta memberikan pelatihan simulasi kebakaran kepada karyawan operasional. SSMS juga melibatkan masyarakat sekitar dengan membentuk Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) dan Masyarakat Peduli Api (MPA). Saat ini ada 8 MPA dan 1 KTPA yang beranggotakan 135 orang, Perusahaan secara rutin memberikan pelatihan-pelatihan dan simulasi serta memberikan bantuan APD dan alat pemadam kebakaran.

 

Tahun 2023 merupakan komitmen besar SSMS terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup, SSMS bersama 5 Kelompok Tani Hutan (KTH) di Kalimantan Tengah menjalin kemitraan dalam bidang penjagaan hutan kemasyarakatan. Melalui kemitraan ini, SSMS turut berkontribusi dalam melestarikan kawasan dengan nilai konservasi tinggi beserta keanekaragaman hayati yang ada di kawasan tersebut, mengingat adanya potensi ancaman perusakan yang tinggi akibat kebakaran hutan, perambahan dan illegal logging.


Sinergi dengan BOSF

 Sementara itu, sinergi SSMS dengan NGO lingkungan dan konservasi Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) telah berhasil melepasliarkan 49 individu Orang utan Pulau Salat ke Taman Nasional. Perseroan menyadari pentingnya lingkungan dengan keanekaragaman hayati yang harus dijaga dengan baik, hal tersebut menjadi aspek penting dari Kebijakan Keberlanjutan Perusahaan.

 

SSMS melalui komitmen dan inisiatif keberlanjutan tersebut memastikan kebijakan keberlanjutan secara konsisten dapat dijalankan baik secara internal maupun memastikan kebijakan tersebut dijalankan oleh supplier TBS untuk SSMS. Untuk itu SSMS melakukan pendampingan dan supervisi kepada seluruh pemasok TBS sebagai bagian dari supply chain dan tracebility TBS.

 

SSMS optimistis kelangsungan usaha kelapa sawit dalam jangka panjang akan terjamin, dan berupaya menjadikan Perusahaan sebagai green industry dengan proses bisnis yang berkelanjutan yang tetap memperhatikan aspek lingkungan dan sosial, bukan semata aspek ekonomi saja.