Jalur Udara! Garuda (GIAA) dan Air Asia Jalin Kerjasama Bisnis Untuk Kejar Revenue
EmitenNews.com -Setelah pemulihan dari berbagai tekanan bisnis yang lalui, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) terus berupaya untuk memperbaiki kinerjanya sebagai urat nadi penerbangan Indonesia yang berplat merah atau BUMN.
Terbaru, Garuda Indonesia (GIAA) telah menjalin kerja sama di tiga lini usaha yang akan menghasilkan potensi besar dengan Capital A, operator maskapai penerbangan Air Asia yang merupakan maskapai penerbangan multinasional bertarif rendah yang bermarkas besar di Malaysia.
Hal ini mendorong kedua pihak untuk bersepakat dan ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding /MoU) di Jakarta, Rabu (27/9/2023).
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, Garuda dan Air Asia bersepakat untuk bekerjasama di tiga lini utama, yaitu penumpang (interlining), kargo, serta maintenance, repairs , dan operations (MRO) pesawat.
Kemitraan ini terjalin karena sektor aviasi merupakan pasar yang besar. Selain itu, kerja sama ini dimaksudkan untuk mendekatkan hubungan antara Indonesia dan Malaysia sebagai bangsa serumpun.
"Kalau kita sudah terkoneksi, maka potensi akan datang dengan sendirinya. Kerja sama ini akan menghasilkan revenue dan profitability ," kata Irfan.
Namun, Irfan belum menjelaskan secara detail keuntungan yang akan dihasilkan. Sebab hal itu bakal datang dengan sendirinya dan bisa dikerjakan sambil berjalan.
Terkait layanan yang menjadi area kerja sama, Irfan menyebutkan kerja sama di sisi penumpang. Nantinya, penumpang tetap diberlakukan dua tiket antara Citilink sebagai anak usaha GIAA dan tiket Air Asia. Namun, untuk bagasi didesain menjadi satu paket yang nantinya bisa langsung sampai destinasi tujuan.
"Pelan-pelan, moda kerjasamanya akan terus kami tambah karena baik Air Asia maupun Citilink mempunyai jaringan penumpang yang besar," ujar Irfan.
Related News
IPCM Konsisten Beri Nilai Tambah, Dividen Interim Cair 15 Januari 2026
Kena Imbau OJK, OK Bank Kaji Beberapa Alternatif Penambahan Modal
Dicecar BEI Soal Kasus Laptop Kemendikbudristek, Zyrexindo Jawab Ini
Lanjutkan Hajatan Obligasi dan Sukuk, PNM Incar Rp2 Triliun
Mayora Ubah Jadwal Tayang Obligasi Rp827,54 Miliar
Resmi di Bawah Kendali Bank Jatim, Bank Banten Beri Respons Begini





